.webp)
Upload Photo
Write a Story
Tak sedikit traveler yang ancang-ancang liburan di masa transisi. Hanya menurut travel influencer Marischka Prudence, traveler jangan terburu-buru.
Setelah berdiam diri di rumah selama lebih dari dua bulan, kini perjuangan melawan corona telah masuk ke babak baru. DiDKI Jakarta misalnya, GubernurAniesBaswedan telah memperpanjang masaPSBB menuju transisi ke New Normal. Sementara Gubernur Jabar Ridwan Kamil memutuskan memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ada lima daerah melanjutkan hingga 26 Juni, sementara lima daerah Bodebek mengikuti DKI hingga 2 Juli.
Meski PSBB diperpanjang dan masuk masa transisi, sejumlah relaksasi untuk sektor pariwisata pun mulai diterapkan, ditandai dengan dibukanya kembali tempat wisata seperti museum hingga restoran dengan protokol kesehatan. Namun, kurva positif COVID-19 tak kian melandai dan tetap jadi ancaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dihubungi terpisah oleh detikcom, travel influencer sekaligus ex jurnalis Marischka Prudence adalah salah satu yang begitu concern dengan hal tersebut. Pandemi COVID-19 membuat kegiatan travelingnya terhenti, tapi dia juga memaklumi dan awas dengan kondisi di lapangan.
Terkait masuknya Indonesia ke masa New Normal, detikcom pun bertanya pada Marischka soal kemungkinan berwisata kembali di era baru ini. Tentunya dibarengi dengan sejumlah aturan dan protokol kesehatan baru.
"Sejujurnya belum tahu. Tadinya gue ngarepnya bulan Agustus September sudah mulai bisa pelan-pelan wisata domestik yang bukan destinasi atau tipe trip yang banyak orangnya," ujar Marischka.
Namun, kemungkinan berwisata kembali dalam waktu dekat pun harus disertai dengan kesadaran diri akan kondiri terkini terkait COVID-19 di lapangan. Berwisata di saat kurva masih tinggi tentu tidak disarankan.
"Tapi kurvanya kita nggak tahu juga lagi ada di mana. Jadi ya better pantau situasi saja dulu sih. Lihat ini di bulan Juni - Juli ini gimana. Harapannya sih pada taat sama aturan pakai masker, jarak dan lain-lain. Jadi risiko penularan bisa diminimalisir," tutup Marischka.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol