Maldives Buka Gerbang untuk Turis Bulan Juli, Tak Ada Pembatasan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Maldives Buka Gerbang untuk Turis Bulan Juli, Tak Ada Pembatasan

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Minggu, 14 Jun 2020 12:45 WIB
Resort di Maldives
Maldives (Foto: Riswihani/d'Traveler)
Jakarta -

Maldives menghapus semua batasan bagi turis. Negara ini akan membuka pintunya bagi wisatawan di bulan Juli.

Seorang juru bicara dari dewan pariwisata telah mengkonfirmasi hal tersebut. Negara di tengah Samudera Hindia itu memang sangat terkenal di kalangan wisatawan dunia.

Dalam pengumuman sebelumnya, wisatawan dari seluruh dunia perlu menunjukkan sertifikat medis yang menyebutkan bebas COVID-19. Lalu, Maldives mengizinkan turis masuk tanpa diuji terlebuh dulu atau melakukan karantina wajib selama 14 hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, juga tidak ada persyaratan visa baru atau biaya tambahan.

Sebelum peraturan itu diberlakukan, Maldives saat ini hanya mengizinkan wisatawan yang menggunakan kapal pesiar atau superyacht atau jet pribadi. Turis biasa hanya dapat melewati gerbang imigrasi pada bulan depan.

ADVERTISEMENT

Maldives mulai menutup perbatasannya pada bulan Maret dan mengumumkan pembukaan kembali secara bertahap. Indikasi penerbangan masuk ke bandara internasional utamanya akan dimulai kembali pada bulan Juli pun menyeruak.

"Kami berencana untuk membuka kembali perbatasan kami untuk pengunjung pada Juli 2020," bunyi pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata pada 30 Mei.

Pernyataan itu menekankan bahwa para tamu tidak akan dikenakan biaya tambahan, merujuk pada laporan biaya visa turis tambahan dan biaya pendaratan.

Maldives siap dibuka kembali

Maldives telah mencatat hampir 2.000 kasus positif virus Corona. Pemerintah mengkonfirmasi lima kematian sejauh ini.

Negara itu telah tertutup bagi wisatawan internasional sejak mencatat kasus-kasus pertamanya. Sekitar 30 resor tetap terbuka dengan para tamu tetap memilih untuk mengisolasi diri di sini daripada pulang ke rumah.

Sebelumnya, pejabat menyarankan agar tujuan bulan madu yang populer itu dibuka kembali menjelang akhir tahun. Tapi pembukaannya kini telah diajukan.

Untuk memastikan keamanan, pemerintah mengeluarkan Safe Tourism License untuk mengakreditasi fasilitas wisata yang mematuhi undang-undang pemerintah dan persyaratan keselamatan khusus. Mereka telah meminta petugas medis bersertifikat mengukurnya kebersihannya.

Proposal asli menyarankan pemesanan wisatawan perlu dikonfirmasi dan sesuai standar lisensi. Tapi tampaknya kebijakan ini tidak diberlakukan lagi.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan bulan lalu, Menteri Pariwisata Maldives, Ali Waheed menggambarkan bahwa dampak pandemi Corona lebih dahsyat daripada bencana tsunami 2004 dan krisis keuangan global 2008.

"Untuk pertama kalinya dalam 47 tahun pariwisata di Maldives, negara kami nol kedatangan sejak bulan Maret. Kami tidak dapat menjaga perbatasan kami tertutup lama," imbuh dia.

Maldives dikunjungi lebih dari 1,7 juta wisatawan pada tahun 2019. Para pejabat telah memperkirakan jumlahnya akan meningkat menjadi dua juta tahun ini.




(msl/msl)

Hide Ads