Yogyakarta -
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menerapkan protokol kesehatan secara ketat kepada seluruh pengunjung kawasan Malioboro.
Kini setiap pengunjung harus mengenakan masker, cuci tangan lebih dulu dan menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk Malioboro.
Pantauan detikcom, dua buah pagar besi berwarna oranye terpasang di pedestrian Malioboro, tepatnya di sisi timur. Pada salah satu pagar tersebut terpampang sebuah spanduk bertuliskan 'Malioboro Zona Wajib Bermasker' dan 'Selama di Kawasan Malioboro Masker Tidak Boleh Dilepas'.
Tampak pula beberapa petugas Jogoboro dan Satpol PP berjaga di pagar tersebut sembari menenteng thermo gun. Selain itu, setiap pengunjung yang datang dari arah utara diarahkan untuk masuk melalui pedestrian di sisi timur tersebut.
Malioboro new normal Foto: (Pradito Rida Pertana/detikcom) |
Masih dari pantauan, pengunjung yang masuk harus mencuci tangan menggunakan sabun terlebih dahulu di sebuah wastafel portabel. Selanjutnya, mereka menjalani pemeriksaan suhu. Namun, jika pengunjung tidak memakai masker maka langsung diarahkan petugas Satpol PP untuk keluar dari kawasan Malioboro.
Kepala UPT Malioboro, Ekwanto, menjelaskan apa yang dilakukan pihaknya ini sebagai upaya pra new normal. Hal itu untuk memastikan pengunjung yang masuk kawasan Malioboro betul-betul menerapkan protokol COVID-19.
"Ini masih pra belum new normal sebenarnya. Jadi kami mulai memberikan edukasi ke masyarakat dua hari yang lalu bahwa masyarakat pengunjung atau wisatawan, PKL, pengusaha dan pelaku wisata lain kalau masuk Malioboro wajib bermasker," katanya saat ditemui di sela-sela pemeriksaan pengunjung di Malioboro, Kamis (11/6/2020).
Malioboro new normal Foto: (Pradito Rida Pertana/detikcom) |
Menurutnya, terdapat 2 gerbang pemeriksaan di Malioboro, yakni di sebelah utara dan selatan Malioboro. Pada kedua gerbang tersebut nantinya akan dijaga petugas Jogoboro dan Satpol PP selama 24 jam.
Dia juga mengatakan, apabila ada pengunjung yang tidak menerapkan protokol maka pihaknya langsung mengambil tindakan tegas. Semua itu untuk memutus rantai penularan COVID-19 di Yogyakarta.
"Jadi tidak ada perdebatan, argumentasi, alasan apapun tanpa masker tidak bisa masuk Malioboro. Pokoknya no masker no Malioboro," ujarnya secara tegas.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya juga memisahkan jalur masuk pengunjung dari arah Utara dan Selatan. Semua itu untuk menerapkan physical distancing.
Malioboro new normal Foto: (Pradito Rida Pertana/detikcom) |
"Kita atur pejalan kaki juga, jadi diberlakukan satu arah. Teknisnya, yang berjalan ke Selatan berada di sisi pedestrian sisi Timur. Sedangkan yang menuju ke Utara berjalan di pedestrian sisi barat," ucapnya kepada wartawan, Kamis (11/6/2020).
Selain pemeriksaan tersebut, pihaknya juga melakukan monitoring terhadap pengunjung dengan scan barcode. Monitoring ini tidak hanya berlaku di Malioboro.
"Artinya termasuk pasar Beringharjo, Taman Pintar dan Alun-alun Utara mulai memberlakukan monitoring kepada pengunjung," ucapnya.
"Kami berharap uji coba ini bisa mulai diterapkan secara bertahap untuk seluruh kawasan di Kota Yogyakarta. Karena monitoring ini penting bagi Yogyakarta sebagai kota pendidikan yang jumlah pelajar dan mahasiswa dari luar kota sangat banyak,
Selain itu, monitoring tersebut juga bertujuan untuk mempercepat proses tracing jika terjadi penularan COVID-19 di Malioboro. Sedangkan untuk mekanisme penggunaan barcode masih dalam penyusunan.
"Sehingga Kota Yogyakarta bisa lebih cepat menyelesaikan persoalan yang terkait monitoring dan tracing dalam kasus COVID-19. Intinya memudahkan untuk monitoring pengunjung," katanya.
"Untuk mekanismenya sedang kita susun, apakah dengan motret KTP atau dengan kirim WA atau yang lainnya," imbuh Heroe.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!