Pantai Jadi Alternatif Wisata Saat Pandemi di Bengkulu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pantai Jadi Alternatif Wisata Saat Pandemi di Bengkulu

Hery Supandi - detikTravel
Minggu, 21 Jun 2020 18:51 WIB
wisata pantai bengkulu
Foto: (Hery Supandi/detikcom)
Bengkulu - Tak hanya orang dewasa, anak-anakpun juga merasa jenuh harus di rumah saja saat pandemi Corona. Salah satu cara menghibur mereka adalah membawa ke pantai.

Berbagai cara dilakukan orang tua agar anak tidak jenuh atau stress karena sudah terlalu lama berada di rumah saat pemerintah meminta warga stay at home selama pandemi covid-19. Salah satu caranya adalah mengajak anak bermain di pantai yang jauh dari kerumunan banyak orang, ternyata cara ini membuat anak kembali lebih ceria dan bersemangat.

Saat ini di Bengkulu ada 107 kasus positif covid-19 dan enam diantaranya adalah anak-anak, akibatnya banyak orang tua di Bengkulu khawatir mengajak anak mereka bermain ke tempat wisata atau hiburan lain karena takut terpapar virus corona. Namun lain halnya yang dilakukan Herman, warga Pematang Gubernur ini yang khawatir melihat anak-anaknya mulai jenuh dan tidak bersemangat belajar lagi.

"Sudah hampir tiga bulan anak-anak saya diam di rumah tanpa pernah bermain ke obyek wisata, mereka terlihat murung dan sedih," ujar Herman saat ditemui detikcom di objek pantai panjang kota Bengkulu, Sabtu (20/6).

wisata pantai bengkuluwisata pantai Bengkulu Foto: (Hery Supandi/detikcom)


Herman mengatakan takut anak-anaknya kehilangan keceriaan di masa anak-anak. Biasanya bila hari libur kerap mengunjungi obyek wisata, namun sejak pandemi berlangsung anak-anak hanya bermain di rumah, akhirnya Herman mengaku mencari cara mengajak anak-anaknya bermain ke pantai yang tidak terlalu ramai dengan banyak orang.

"Akhirnya kami bermain ke pantai yang tidak terlalu ramai, saya biarkan anak bermain sepuasnya di pantai," ungkap Herman.

Dijelaskan Herman saat bermain di pinggir pantai kita ajarkan bagaimana menjaga kebersihan pantai, mengenal jenis-jenis tumbuhan di pantai, dan akhirnya anak-anak kembali ceria dan bersemangat.

"Ada rasa bahagia yang luar biasa bisa melihat anak-anak mulai tersenyum dan tertawa lagi, ada keceriaan dan kegembiraan di wajah mereka," tutup Herman .

Sementara itu Aprilia seorang anak warga pematang Gubernur mengatakan sejak sekolah libur dirinya hanya bermain dan belajar di rumah. Aprilia mengaku jenuh dan bosan karena tidak bisa bermain bebas lagi ke wahana bermain anak.

"Ya sudah bosan dan jenuh di rumah, untung ayah ajak kami ke pantai," ujar Aprilia.

Diketahui seorang profesor psikologi dan penulis pertama studi Rochester, Richar Ryan menjelaskan kurangnya melihat lingkungan luar bisa menyebabkan penurunan suasana hati dan kesehatan mental. Serta meningkatkan sensasi rasa sakit, gejala gangguan terkait perhatian yang lebih berat diantaranya anak-anak.







(sym/sym)

Hide Ads