Pengelola hotel di Garut tengah putar otak agar usaha mereka ramai lagi. Salah satu caranya, mereka menyiapkan diskon dan promo menarik bagi wisatawan.
Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Garut Tanto S. Rieza mengatakan, diskon dan promo bagi wisatawan tengah digodok para pengelola hotel di Kabupaten Garut.
"Kita ini masih dirumuskan, itu harus ada promo. Kalau Bandung itu 30 persenan (diskon hotel). Nah di Garut juga kita bicarakan," kata Tanto kepada detikcom, Senin (29/6/2020).
Beberapa hotel di Garut sudah menerapkan diskon bagi para wisatawan, namun belum semuanya. Tujuannya jelas menarik wisatawan untuk datang.
Tanto mengatakan, sejak tempat wisata mulai buka awal Juni 2020, kunjungan wisatawan ke hotel masih belum optimal. Saat ini kunjungan hotel baru berada di angka 15 persen. Angka tersebut dianggap masih jauh untuk menutupi operasional hotel.
"Normalnya itu di angka 40-50 persen. Itu normal, meski belum optimal tapi bisa menutupi cost operasional hotel," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PHRI sendiri menilai ada beberapa faktor yang menyebabkan wisatawan masih emoh datang ke Garut. Salah satunya adalah penetapan zona COVID-19 oleh pemerintah. Garut kini berstatus zona kuning Corona sejak ditetapkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil beberapa waktu lalu.
"Selain itu kan muncul kluster Corona di Selaawi. Nah sepertinya wisatawan menganggap korbannya (positif COVID-19) banyak," ungkap Tanto.
Kendati demikian, Tanto memastikan para pengelola hotel di Garut, concern terhadap penerapan protokol kesehatan. PHRI sudah mengimbau para pengelola untuk menyediakan fasilitas penunjang protokol kesehatan.
"Seperti menyediakan tempat cuci tangan, kemudian pemeriksaan suhu, penggunaan masker dan menjaga jarak," tutup Tanto.
(/)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan