Perusahaan Daerah Objek Wisata (PDOW) Taman Kyai Langgeng (TKL) Kota Magelang, kehilangan pendapatan sebesar 50 persen selama pandemi COVID-19. Pendapatan yang hilang tersebut sekitar 50 persen atau senilai Rp 7 miliar sampai Rp 9 miliar ini sejak bulan Maret, lalu.
Keberadaan Taman Kyai Langgeng ini merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Magelang, Jawa Tengah. Namun semenjak pandemi COVID-19, manajemen menutup sementara operasional destinasi ini.
Direktur Utama PDOW Taman Kyai Langgeng, Edy Susanto mengatakan, semenjak Maret 2020 kehilangan pendapatan 50 persen atau nilainya sekitar Rp7 miliar sampai Rp9 miliar. Pendapatan tersebut hilang saat pandemi dan kebetulan merupakan libur sekolah, puasa dan Lebaran.
"Target pendapatan memang perlu digarisbawahi. Pendapatan kita itu pada waktu tepat-tepatnya ramai sebetulnya, Maret, April itu liburan sekolah, terus masuk puasa, Idul Fitri. Betul-betul tempat ramai itu, hampir terkuras 50 persen pendapatan kita setahun hilang disana. Nilainya kurang lebih Rp 7 sampai Rp 9 miliar yang hilang," kata Edy kepada wartawan di sela-sela persiapan simulasi pembukaan Taman Kyai Langgeng di era new normal, Senin (29/6/2020).
![]() |
Pihaknya optimistis target dalam APBD perubahan bisa tercapai. Mengingat nanti masih ada bulan November, Desember, ada libur Natal dan Tahun Baru. Kemudian, untuk target pengunjung semula sebanyak 624.000 orang, kini menargetkan sebanyak 310.000 orang pengunjung.
"Targetnya kurang lebih 50 persen hilang. Jadi dari 624.000 orang, ya target kita sekitar 310.000 orang. Secara nilai kurang lebih Rp 10 miliar. Ya mudah-mudahan kita masih punya waktu November, Desember, itu adalah event Natal dan Tahun Baru, itu mungkin Insya Allah kita bisa," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina mengatakan, pandemi menyebabkan pendapatan Taman Kyai Langgeng berkurang signifikan. Sebelumnya, objek wisata ini bisa mencapai Rp19 miliar per tahun.
"Mudah-mudahan target itu tercapai, masih ada beberapa bulan ke depan. Kalau pun ada penurunan saya pikir wajar, karena masyarakat juga mengalami penurunan ekonomi," kata Windarti.
Untuk itu, kata dia, saat ini sudah sepatutnya Taman Kyai Langgeng dibuka kembali untuk wisatawan. Nantinya saat dibuka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan yang ada.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol