Windhoek - Padang pasir tandus, penuh tengkorak dan sulit terjamah, inilah Skeleton Coast, Namibia. Kata orang setempat, Tuhan menciptakannya saat sedang marah.
Foto: Tanah yang Diciptakan Saat Tuhan Sedang Marah

Seperti detikTravel lihat dari situs CNN Travel, Skeleton Coast disebut wilayah paling berbahaya di Afrika dan sulit dijamah manusia (Dok. Skeleton Coast Safaris)
Lokasinya berada di pesisir Namibia di sebelah barat lautnya. Wilayah yang berbatasan langsung dengan Samudera Atlantik (Dok. Skeleton Coast Safaris)
Skeleton Coast merupakan garis pantai sepanjang 500 km dengan padang pasir, rawa, dan sungai yang seolah membentenginya. Hal inilah yang membuat perjalanan ke sana sangat sulit ditempuh (Dok. Skeleton Coast Safaris)
Harus berminggu-minggu jika naik mobil, belum melewati rawa-rawa yang dihuni banyak buaya! (Dok. Skeleton Coast Safaris)
Suku Bushmen yang merupakan penduduk asli Namibia, pada abad ke-15 yang menetap di sekitar Skeleton Coast memilih angkat kaki. Selain akses yang sulit kemana-mana, wilayahnya sangat tandus dan kering (Dok. Skeleton Coast Safaris)
Susah mendapat air dan curah hujan sangat jarang. Suku Bushmen lantas menyebut tempatnya dengan nama, tanah yang diciptakan ketika Tuhan sedang marah (Dok. Skeleton Coast Safaris)
Julukan berbeda diberikan oleh para pelaut Portugis yang mampir ke sana mulai abad ke-17. Mereka datang dengan kapal laut, untuk berburu paus dan anjing laut di lautan dekat pesisir pantainya. Apa daya, kedatangan mereka ke sana menjadi bencana (Dok. Skeleton Coast Safaris)
Pantai-pantai di sana memiliki bebatuan karang yang besar dan cadas. Angin laut sulit diprediksi dan arus ombak sangat kencang. Maka tak heran, banyak kapal-kapal yang terdampar di pesisir pantainya (Dok. Skeleton Coast Safaris)
Nama skeleton yang berarti tengkorak, diberikan oleh John Henry Marsh yang menulis buku tentang kapal karam asal Inggris, Dunedin Star yang karam di sana. Bangkai kapalnya masih berada di pinggiran pantai dan menjadi semacam monumen peringatan (Dok. Skeleton Coast Safaris)
John Henry Marsh menyebut wilayah pesisir itu dengan nama Skeleton Coast. Sebab usut punya usut, dari catatan para pelaut yang sudah ke sana mengaku banyak menemukan tengkorak hewan di sepanjang pantai yang mati entah diburu hewan lain atau kelaparan (Dok. Skeleton Coast Safaris)
Juga di beberapa titik, ditemukan tengkorak-tengkorak manusia yang diyakini Suku Bushmen atau para pelaut sebelumnya yang datang ke sana dan meninggal (Dok. Skeleton Coast Safaris)
Susah didatangi dengan kapal dan sulit juga dengan jalur darat, turut menjadikan Skeleton Coast masuk dalam daftar tempat paling terisolasi di dunia (Dok. Skeleton Coast Safaris)
Jika dihitung, berarti sejak abad ke-15 sampai sekarang, tidak ada lagi satu orang pun yang tinggal di sana! (Dok. Skeleton Coast Safaris)
Rasa penasaran dan wilayahnya yang belum terjamah, membuat operator tur Skeleton Coast Safaris menawarkan paket wisata ke Skeleton Coast (Dok. Skeleton Coast Safaris)
Biayanya dipatok seharga USD 7.260 atau setara Rp 94,8 juta selama 4 hari 3 malam, itu pada tahun 2016 (Dok. Skeleton Coast Safaris)
Perjalanan ke sana akan ditempuh naik pesawat dan mendarat langsung di padang pasirnya. Siap-siap untuk trekking menjelajahi pinggiran pantai dan padang pasirnya (Dok. Skeleton Coast Safaris)
Skeleton Coast Safaris pun memiliki basecamp di sana dan mobil Jeep untuk mengarungi Skeleton Coast lebih jauh (Dok. Skeleton Coast Safaris)
Selamat datang di Gerbang Neraka Afrika! (Dok. Skeleton Coast Safaris)
Komentar Terbanyak
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Wapres Gibran di Bali Bicara soal Pariwisata, Keliling Pasar Tradisional
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?