Dari rilis yang diterima detikTravel dari Kemenparekraf, Jumat (21/12/2012), Kemenparekraf dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menandatangani MoU terkait sosialisasi pembinaan aspek kesyariahan untuk stakeholder pariwisata syariah. Penandatanganan dan pertemuan kedua belah pihak ini berlangsung di The Empire Palace, Surabaya, Kamis (20/12) kemarin.
Hal ini menandai mulai aktifnya pengembangan dan promosi Indonesia sebagai destinasi wisata syariah dunia. Beberapa destinasi wisata yang saat ini mempunyai potensi untuk dipromosikan sebagai destinasi wisata syariah tersebut adalah Sumatera Barat, Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Makasar, dan Lombok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dan juga tentang kode etik pariwisata dunia yang menjunjung tinggi budaya dan nilaiβnilai lokal.
Kemenparekraf pun serius dalam membangun wisata syariah ini. Kemenparekraf akan membentuk Kelompok Kerja (Pokja) yang terdiri dari industri pariwisata, akademisi, dan lain lain untuk diskusi dengan para pendidik, ulama, dan industri pariwisata. Serta, peninjauan lapangan ke daerah dan studi ke negara-negara yang sudah berkembang wisata syariahnya.
Kemenparekraf menyiapkan standarisasi usaha wisata syariah mulai dari hotel, restoran, spa, biro perjalanan wisata. Kemenparekraf akan menggandeng universitas-universitas untuk menyiapkan SDM industri wisata syariah seperti guide, customer service di hotel.
Dari sisi promosi, Kemenparekraf mempromosikan Indonesia sebagai destinasi wisata yang ramah, aman dan nyaman bagi wisatawan muslim. Parekraf juga ajab ikut dalam event pariwisata syariah di luar negeri.
Nantinya, produk dan jasa wisata, objek wisata dalam pariwisata syariah adalah sama dengan produk, jasa, objek dan tujuan pariwisata pada umumnya. Pariwisata syariah memiliki karakteristik produk dan jasa yang universal.
Data populasi muslim dunia sebanyak 1,8 miliar atau 28% total populasi dunia. Wisatawan muslim pun sudah berkontribusi sekitar sekitar US$ 126 miliar pada tahun 2011 lalu. Jadi, wisata syariah ini diharapkan dapat mendatangkan lebih banyak turis ke Indonesia.
(aff/fay)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
PO SAN Hentikan Pemutaran Musik di Bus, Hasil Diskusi dengan AKSI