"Saya pernah melihat wanita Pushtun, mereka bermata besar, hidung mancung. Kulitnya ada yang hitam ada yang lebih putih juga," tutur penulis buku Garis Batas yang sudah berkeliling Asia Tengah, Agustinus Wibowo dalam perbincangan dengan detikTravel, Jumat (24/5/2013).
Tapi menurut Agustinus, wanita Pushtun dianggap sebagai harta paling berharga di dalam sebuah keluarga. "Mereka sangat menjunjung tinggi wanita, wanita itu adalah harta paling berharga," lanjut dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Agus, suku Pushtun memiliki tradisi yang cukup ketat, terutama soal wanita. "Pushtun memang yang paling ketat dibanding suku lain yang ada di Afghanistan dan Pakistan," imbuh Agus.
Kultur mereka tidak mengizinkan wanita dilihat orang lain. "Bagi mereka, perempuan seperti bunga yang dilindungi. Perempuan jadi kebanggaan mereka," kata Agus.
Saking menghormati dan melindungi wanita, suku Pushtun akan sangat malu jika anggota keluarga mereka yang wanita terlihat orang. Meski begitu, suku Pushtun sangat ramah terhadap turis.
"Mereka ramahnya sangat luar biasa terhadap turis. Bahkan mereka bisa melakukan apa saja untuk tamunya, sangat ramah!" ungkap pria asli Lumajang, Jawa Timur ini.
Jika memiliki kesempatan, turis yang datang juga bisa menginap di salah satu rumah suku Pushtun. Tapi jangan harap bisa melihat kecantikan wanitanya, karena mereka tidak akan menampakkan diri di depan Anda, terutama tamu pria.
Meski begitu, ternyata ada pula wanita suku Pushtun yang bekerja. Beberapa di antara mereka ada yang menjadi penyiar televisi. Anda pun bisa melihat mereka di layar kaca.
(ptr/fay)
Komentar Terbanyak
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya
Anak Turis Digigit Monyet di Ubud, Ibunya Bayar Suntikan Rabies Rp 69 Juta