"Bambu bagi Indonesia bukan cuma soal alat musik, tapi banyak hal. Bambu runcing misalnya, digunakan untuk melawan penjajah untuk kemerdekaan. Bambu juga jadi makanan sehat, rebung misalnya," tutur Wamenparekraf Sapta Nirwandar dalam jumpa pers di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2013).
Ini adalah tahun ketujuh Festival Musik Bambu Nusantara (FMBN) digelar. Pada event tahunan ini, wisatawan bisa mengenal aneka kreasi kreatif berbahan bambu asli Indonesia. FMBN kali ini digelar di Assembly Hall Jakarta Convention Centre (JCC), 27-28 Agustus 2013 pukul 11.00-18.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sudah tahun ke-7 digelar Festival Musik Bambu, tapi ada banyak permainan musik baru yang beda dari sebelumnya," tambah Sapta.
Bayangkan saja, di FMBN, Anda bisa melihat langsung kolaborasi musik kontemporer seperti jazz, rap, sampai rock dengan alat musik bambu. Instrumen bambu yang dimainkan seperti angklung, karinding, celembung, lodong, calung, seruling, dan lain-lain.
Acara ini juga akan diramaikan oleh musisi-musisi ternama seperti Maudy Ayunda, Dwiki Darmawan, Andien, Samba Sunda, serta grup Arumba dari Jepang.
"Saya bersama Barry Likumahua akan memainkan bass bambu asli Bandung. Biasanya Barry selalu main bass asli AS ya," tutur Dwiki Darmawan dalam kesempatan yang sama.
Sementara itu, Andien sebagai salah satu penyanyi yang ikut berpartisipasi juga merasa sangat antusias dengan FMBN kali ini.
"Ini tahun kedua saya ikut dalam FMBN. Tahun lalu saya dapat challenge untuk menyanyi lagu-lagu pop dan rock progressive. Sekarang juga, saya nggak sabar ingin mengolaborasi musik tradisional dan kontemporer," tutur Andien.
(sst/fay)
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara