Christine Hakim dan Harapan Untuk Danau Toba

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Festival Danau Toba

Christine Hakim dan Harapan Untuk Danau Toba

- detikTravel
Rabu, 11 Sep 2013 07:37 WIB
Christine Hakim (kedua dari kanan) di Danau Toba (Eny/detikTravel)
Samosir - Di antara ribuan penonton Festival Danau Toba, seorang wanita cantik berkacamata hitam menjadi pusat perhatian. Dia adalah aktris kawakan Christine Hakim. Sedang apa Christine eksis di Festival Danau Toba?

Christine menghadiri Festival Danau Toba semenjak awal acara. Saat Karnaval Sigale-gale digelar di hari kedua festival yaitu pada Senin (9/9) lalu, bintang film yang sudah banyak meraih penghargaan ini juga tampak dalam barisan penonton. Dia menikmati karnaval sambil sesekali menjepretkan kameranya atau terkadang menjadi obyek foto itu sendiri.

Di hari ketiga Festival Danau Toba, Selasa (10/9/2013) kemarin, Christine tampak asyik memperhatikan workshop tentang kain ulos yang dibawakan oleh antropolog penulis buku 'Legacy in Cloth, Batak Textiles of Indonesia', Sandra Niessen. Di akhir workshop dia langsung mendatangi Sandra dan berterimakasih karena antropolog tersebut telah meneliti puluhan tahun yang menyadarkan Indonesia, masyarakat Batak khususnya, agar melestarikan ulos.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebetulan dapat tugas dari Pak Sapta mendokumentasikan Festival Danau Toba," ungkapnya kepada detikTravel.

Sapta yang disebutnya adalah Wakil Menparekraf, Sapta Nirwandar. Bintang film 'Pasir Berbisik' itu tiba bersama tim dokumentasinya di Pulau Samosir sejak Jumat (6/9). Dia sebelumnya pernah bekerjasama dengan Kemenparekraf mendokumentasikan pariwisata di Singkarak,

Festival Danau Toba ini menjadi kunjungan ketiga Christine ke danau terbesar di Indonesia tersebut. Sebelumnya dia pernah syuting sebuah film pada 1974 dengan almarhum Sophan Sophian. Kunjungan keduanya adalah dengan Slamet Rahardjo juga untuk syuting pada 1981.

Aktris 56 tahun itu senang pemerintah melakukan sesuatu untuk meningkatkan pariwisata di Danau Toba. Menurutnya Festival Danau Toba tidak hanya sekadar festival.

"Festival ini memperkuat akar dari budaya masyarakat. Banyak dari budaya ini yang tidak kita ketahui. Ini penting untuk generasi muda," ujarnya.

Christine berharap Danau Toba akan selalu bisa jadi kawasan ecotourism kebanggaan Indonesia. Oleh karena itulah dia mengimbau kepada semua pelaku pariwisata untuk selalu memerhatikan kenyamanan dan kebersihan kawasan sekitar mulai dari danau itu sendiri, hotel hingga berbagai prasarana pendukung lainnya.

"Ecotourism ini lagi jadi primadona. Makanya keindahan alam ini jangan dirusak," serunya.

(aff/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads