Landmark, Ikon Wisata Sebuah Kota

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Landmark

Landmark, Ikon Wisata Sebuah Kota

- detikTravel
Kamis, 03 Okt 2013 07:19 WIB
Merlion, landmark terkenal di Singapura (Fitraya/detikTravel)
Jakarta - Apa yang menjadi bukti kalau traveler pernah pergi ke suatu daerah? Berfoto dengan bangunan landmark adalah cara untuk membuktikannya kepada teman dan kerabat. Landmark adalah penanda negeri sekaligus objek wisata menarik.

Hampir semua kota di dunia memiliki bangunan yang mengingatkan orang pada tempat tersebut. Itulah yang disebut sebagai landmark, penanda sebuah daerah. Menara Eiffel terhadap Paris dan juga peran Patung Liberty terhadap New York, mereka adalah landmark.

Landmark bisa berupa apa saja, gedung, menara, patung, jembatan, tempat ibadah dan macam-macam bangunan lain. Namun keberadaan landmark ini menjadi daya tarik suatu wilayah sekaligus kenangan bagi traveler saat berlibur ke tempat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Travel Highlight Landmark mencoba mengupas beraneka bangunan dan infrastruktur yang dijumpai wisatawan dan akhirnya menjadi hal yang dikenang dalam sebuah perjalanan liburan. Landmark malahan bisa menjadi magnet untuk wisatawan datang ke sebuah kota.

Rasanya, tidak afdol berlibur ke suatu daerah tanpa berfoto dengan bangunan yang menjadi ciri khasnya. Mereka yang ke Singapura ingin berfoto dengan patung Merlion, mereka yang pergi ke Dubai ingin berfoto dengan gedung Burj Khalifa. Namun, membahas landmark rupanya bisa lebih seru lagi.

Tengoklah Jakarta, Monas sudah menjadi landmark ibukota sejak lama. Di berbagai kota di Indonesia, banyak bangunan landmark yang menjadi favorit wisatawan, mulai dari Jam Gadang di Bukittinggi, Gedung Sate di Bandung sampai Pura Tanah Lot di Bali. Di sekitar Asia Tenggara, banyak landmark yang menjadi daftar target destinasi traveler Indonesia dari Menara Petronas di Malaysia sampai patung Buddha tidur di Bangkok.

Sementara di berbagai kota besar dunia, landmark mereka sukses menarik jutaan wisatawan untuk datang. Turis menyemut di bawah Menara Eiffel di Paris, mengantre panjang di kaki Patung Liberty di New York dan rela berkeringat mendaki di Tembok Raksasa China. Berfoto di tempat-tempat ini sepertinya menjadi penanda sah wisatawan pergi ke sebuah destinasi wisata.

Biasanya landmark memiliki konteks sejarah dan ada kisah kenapa bangunan itu ada di situ. Jembatan Suramadu menjadi penghubung dua pulau, Piramida Giza adalah warisan peradaban Mesir kuno dan Masjidil Haram menjadi kiblat umat Islam. Namun ada juga landmark misterius yang wisatawan pun tidak tahu apa makna bangunan semacam Stonehenge atau patung batu di Pulau Paskah.

Beberapa landmark malah terkenal karena bentuknya yang jelek atau konyol. Banyak wisatawan mengatakan patung bocah pipis Manneken Pis itu landmark yang jorok, air mancur Kindlifresserbrunnen malah menyeramkan untuk anak-anak karena ada patung ogre memakan anak kecil. Tapi toh, landmark tersebut tetap menjadi terkenal.

Landmark yang paling dahsyat di dunia, mungkin inilah yang akhirnya mendapat predikat sebagai keajaiban dunia. Semua menjalankan fungsinya sebagai penanda sebuah negeri, identitas sebuah kota dan ikon sebuah destinasi.

Memang rasanya tidak salah, jika Anda pergi ke suatu tempat dan berfoto narsis di depan landmark yang ada di sana. Bangunan landmark memang menjadi semacam check point bahwa wisatawan berhasil mencapai sebuah destinasi. Jadi, apa landmark yang paling berkesan untuk Anda?




(shf/shf)

Hide Ads