Jakarta kini sudah punya bus tingkat wisata. Sesuai namanya, bus ini bertingkat dan dioperasikan khusus untuk wisata yang mengantar ke berbagai destinasi di Jakarta.
"Selamat datang di Bus Tingkat Pariwisata City Tour Jakarta. Selamat jalan-jalan mengelilingi ibukota," ujar petugas Bus Tingkat Pariwisata City Tour Jakarta, Ilham Badillah yang menyapa penumpang di Halte Gedung Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan No 8, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2014).
Suasana di dalam bus sangat nyaman. Kursinya empuk, ada TV yang menampilkan video aneka budaya dan tempat wisata di Jakarta di lantai bawah dan atas, pengeras suara untuk pemandu wisata, AC dan tempat sampah. Meski begitu, wisatawan diimbau untuk tidak makan dan minum di dalam bus demi menjaga kebersihan dan kenyamanan.
Tak hanya itu, ada juga dua tempat khusus untuk penumpang penyandang cacat atau yang menggunakan kursi roda. Di pintu masuknya, ada suatu papan yang bisa dilipat dan berfungsi sebagai jembatan untuk mengangkut penumpang yang menggunakan kursi roda tersebut.
"Di atas ada 41 dan di bawah ada 19 seat. Lalu, ada dua tempat untuk penyandang cacat yang menggunakan kursi roda maka totalnya mampu menampung 62 penumpang. Tidak bolah ada penumpang yang berdiri," papar Ilham.
Bus tingkat ini terus meluncur dari Halte Balai Kota lalu menuju Thamrin, putar balik di Bundaran HI, melintas Jl Medan Merdeka Barat, belok di Harmoni ke arah Jl Juanda, balik arah di Gedung Kesenian Jakarta, melewati Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, ke Jl Veteran III, Istana Merdeka dan berhenti di Halte Monas Merdeka Barat. Meski sempat sepi, akhirnya beberapa wisatawan dan turis mancanegara mencoba naik bus ini karena penasaran.
"Sebelah kiri kita adalah Gedung Sarinah. Sejarahnya, Sarinah ini adalah pengasuh Soekarno, presiden pertama RI, saat kecil," kata pemandu wisata, Yoskha.
Yoskha berdiri di bagian depan bus dan menggunakan pengeras suara menjelaskan tiap-tiap tempat yang dilewati. Tak hanya soal objek-objek wisata, dia pun menjelaskan segala hal unik dan menarik yang ditemui di jalan, baik itu patung, gedung-gedung bertingkat atau asal muasal nama suatu jalan.
"Di kanan Anda ada patung Hermes yang dalam mitologi Yunani adalah dewa pembawa pesan. Bangsa Belanda-lah yang saat menjajah Indonesia membawanya ke sini," kata Yoskha saat bus belok ke kanan dari Harmoni menuju Jl Juanda.
Informasi yang diberikan sangat jelas dan menarik. Beberapa wisatawan mendengarkan sekaligus sibuk memotret ke bagian luar. Kalau Anda mau naik bus ini, tinggal cari saja halte-halte yang dilalui bus ini dan diberi plang bergambar bus berwarna biru bertuliskan City Tour.
"Kecepatan bus tidak boleh lebih dari 60 km/jam, karena ini bus wisata. Jam operasionalnya setiap hari, mulai pukul 09.00-21.00 WIB. Naik bus ini gratis!" tegas Ilham.
Saya lebih banyak menghabiskan duduk di lantai dua dan melihat jalanan di Jakarta dari ketinggian. Meski cuaca sedikit gerimis, namun saya masih bisa duduk santai tanpa takut kebasahan apalagi desak-desakan. Kalau Anda, kapan coba naik Bus Tingkat Pariwisata City Tour Jakarta ini?
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom