Berkunjung ke Makam Syekh Mahmud merupakan salah satu kegiatan wisata utama di Tapteng. Ribuan orang datang setiap tahunnya untuk berziarah, maupun memanjatkan doa di puncak bukit yang berada di ketinggian 200 mdpl ini.
"Pengunjungnya dari berbagai daerah terutama dari Aceh, daerah di Sumut serta daerah lainnya di Pulau Sumatera," kata Ngadiman KS, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tapteng, Senin (24/3/2014).
Pada Senin sore, Bupati Tapteng Raja Bonaran Situmeang melepas kafilah peserta MTQ dari lokasi ini. Sementara seremoni berlangsung, para pengunjung menyempatkan diri mendaki bukit religi yang berada di Desa Pananggahan, Kecamatan Barus Utara tersebut.
"Butuh sekitar satu jam untuk sampai ke puncak, anak tangganya banyak sekali. Harus banyak berhenti untuk tarik nafas," kata Wahyu Pratama, salah seorang pengunjung dari Medan.
Makam itu sendiri berada di bagian puncak bukit. Makam ini cukup panjang, sekitar tujuh meter. Kaligrafi Arab menghiasi batu nisan besar dengan tinggi sekitar 1,5 meter di kedua sisi kuburan itu.
Ngadiman menyatakan, Syekh Mahmud merupakan penyiar Islam dari Timur Tengah, yang meninggal dunia saat berada di Barus. Lokasi pemakamannya di tempat yang begitu tinggi, kemungkinan karena masa itu laut tidak serendah saat ini. Kerang-kerangan masih dapat ditemukan di sekitar jalur pendakian yang menandakan jalur itu dulu terendam air laut.
Mendaki bukit itu jelas menjadi perjuangan yang melelahkan. Stamina harus kuat. Tiap anak tangga harus dilalui.
Tak ada yang tahu pasti berapa jumlah anak tangga itu. Ada yang bilang 710 anak tangga, ada yang bilang di angka 720, sebagian menyebut 780, ada yang bilang 786 dan Ngadiman bilang 789 anak tangga. Terserahlah berapa jumlahnya, yang pasti akan berkeringat sampai di puncaknya, apalagi cuacanya panas.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda