Bandara KLIA2 Malaysia Klaim Punya Menara Tertinggi di Dunia

Kuala Lumpur - Bandara Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA2) mengklaim punya aneka fasilitas kelas dunia demi wisatawan. Fasilitas top itu adalah menara kendali tertinggi di dunia dan jembatan Skybridge pertama di Asia.

KLIA2 sengaja dibangun khusus oleh pihak swasta untuk terminal maskapai bujet. Lokasinya berada di kawasan Sepang, Malaysia. Bandara baru 'lahir' di Negeri Jiran ini mengklaim memiliki ciri khas alias ikon berkelas dunia. Apa saja?

"Keunikan atau arsitektur ciri khas KLIA2 ini memiliki jembatan penghubung antara bangunan terminal utama dengan terminal satelit," kata Faisally Ahmad Rusdy, Senior Executive Corporate Communications Malaysia Aiports Holdings Berhad (MAHB), saat ditemui di KLIA2, Sepang, Malaysia, Rabu (21/5/2014).

Jembatan sepanjang 300 meter yang dibangun oleh UEMC-Bina Puri itu dijuluki Skybridge'. "Jadi, Skybridge KLIA2 pertama di Asia, juga ketiga di dunia," tutur Faisally.

Penumpang atau traveler baru berangkat serta tiba di KLIA2 bisa melihat pesawat yang berada di area taxiway trip itu melintas tepat di bawah Skybridge. Ikon lainnya yaitu menara pengendali lalu lintas udara atau ATC Tower. Menara yang biasa disebut 'West Tower' ini tingginya mencapai 133,8 meter dari permukaan tanah.

"Saya pernah masuk ke ruangan tower, ternyata lantai bangunan menara itu berjumlah 33 lantai. Menara ini tertinggi di dunia," ucap Faisally menambahkan.

ATC Tower tersebut sukses mengalahkan menara Bandara Internasional Suvarnabhumi di Bangkok, Thailand, yang tingginya 132,2 meter.

KLIA2 punya kiat agar penumpang atau taveler merasa nyaman sewatu tiba dan berangkat tanpa perlu kehujanan serta kepanasan, juga tidak berjalan di aspal terminal menuju pintu keluar pesawat. Caranya membuat jembatan 'belalai' atau istilah lainnya ialah garbarata.

"Sekarang sudah ada 80 aerobridge (garbarata)," ucap Faisally.

Bandara anyar nan megah yang diresmikan 2 Mei 2014 ini berdiri di lahan seluas 257.000 meter persegi. Konsep bandara di dalam mal ini pembangunannya meghabiskan dana Ringgit Malaysia 4 miliar.


(shf/shf)