Meriahnya Tengger Art and Culture Festival di Pasuruan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Meriahnya Tengger Art and Culture Festival di Pasuruan

- detikTravel
Minggu, 07 Sep 2014 10:25 WIB
Tengger Art and Culture Festival (Mercy/detikTravel)
Pasuruan - Dalam memeriahkan event Bromo Marathon, digelarlah Tengger Art and Culture Festival di Pasuruan. Inilah festival yang menampilkan keunikan dan ciri khas dari masyarakat Tengger. Meriah!

Sudah bukan rahasia lagi Indonesia sarat akan keindahan alamnya. Namun itu tak menjadi satu-satunya alasan untuk menjelajahi seluruh nusantara. Adat istiadat dan kebudayaan Indonesia juga tak kalah menarik untuk dikulik.

Salah satu produk budaya tersebut adalah Tengger Art and Culture Festival di Pasuruan. Festival yang puncak kemeriahannya berlangsung pada Sabtu malam (6/9) dilaksanakan untuk memperingati hari jadi Kabupaten Pasuruan yang ke-1085, sekaligus untuk memeriahkan acara Bromo Marathon edisi kedua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dimulai pukul 14.00 WIB, Festival dibuka oleh Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf, bersama Kepala Budaya dan Pariwisata Pasuruan, Triyono Isdianto berikut jajarannya. Acara festival sejatinya sudah dimulai sejak Jumat (5/9) kemarin. Namun secara harafiahnya baru dibuka sore tadi oleh Bupati.

Pembukaan ditandai dengan pameran-pameran dari pelaku pariwisata dan kebudayaan Tengger dan pawai dari seluruh desa yang ada di kecamatan Tosari, dan satu desa dari kecamatan Tutur, serta satu desa dari kecamatan Puspo.

Dalam sambutannya Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada warga Tosari yang turut mendukung terselenggaranya acara festival tersebut. "Tosari itu punya masyarakat yang kompak dan luhur. Ini terlihat dari saat ini, sore ini semua ikut andil dalam memeriahkan kegiatan festival ini yang digelar pemerintah Pasuruan dalam rangka hari jadi Pasuruan yang ke 1085,".

"Saya juga terimakasih dan bangga kepada Tosari karena besok ada kegiatan Bromo Marathon 2014 yang diikuti oleh 1.500 peserta baik dalam maupun luar negeri. Untuk itu saya berharap dari kegiatan ini masyarakat Tosari untuk siap dan menerima para wisatawan dengan senyum dan lapang dadalewat sajian-sajian ini. Mudah-mudahan wisatawan ini membawa barokah untuk ekonomi kita semua," katanya.

Senada dengan Irsyad Yusuf, Kepala Budaya dan Pariwisata Pasuruan, Triyono Isdianto mengatakan jika kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan waraga Pasuruan dan mewujudkan upaya untuk mengekspose kekayaan dan kebudayaan sebagai salah satu ikon pariwisata di Kabupaten Pasuruan.

"Di samping itu tentu untuk meningkatkan kunjungan pariwisata ke kabupaten Pasuruan khususnya di kecamatan Tosari,".

Dari pantauan detikTravel, pembukaan berlangsung dengan sangat meriah. Dipandu dengan duet host Emil dan Eflin, acara yang berlangsung dari pukul 14.00 WIB hingga 17.30 WIB disaksikan sekitar ratusan warga yang memadati lapangan di kecamatan Tosari.

Menariknya, bukan warga setempat saja yang hadir di area itu, tetapi warga dari beberapa kecamatan, juga turis yang keesokan harinya mengikuti lomba lari Bromo Marathon juga tampak antusias menyaksikan pembukaan tersebut.

Beberapa bahkan mengabadikan festival kebudayaan itu lewat telepon genggamnya atau kamera. Kebanyakan dari mereka terpana melihat aksi dari beberapa tampilan budaya dari pedesaan mereka masing-masing. Sudimo, 25 tahun, warga asli Tosari misalnya. Ia mengaku bangga Tosari bisa menjadi lokasi pembukaan festival tersebut.

"Ya pasti senanglah mba. Tosari jadi lebih ramai dengan adanya festival ini. Tahun kemarin itu kan festivalnya di Wonokitri, sekarang di sini (Tosari). Jadi lebih seru," sahutnya menanggapi penyelenggaraan festival tersebut.

Adapun beberapa penampilan yang dimaksud seperti drum band (Desa Mojorejo), Remo (Desa Tosari), Reog (Desa Sadaeng), Ujung (Desa Wonokitri), Gamelan Adat Tengger (Desa Sadaeng), Reog (Desa Kandangan), Jaranan (Desa Baledono), BaliSanjur (Desa Ngadiwono), Reog (Desa Podokoyo), Bale Ganjur (Desa Tosari), dan Jaranan (Desa Puspo).

Rangkaian acara ini terus berlanjut hingga malam hari, yang diisi oleh berbagai macam penampilan musik dari regee, rock, jazz, ska, hingga dangdut.

(aff/aff)

Hide Ads