Tebing Keraton, tempat melihat panorama Kota Bandung dari ketinggian kini semakin terkenal. Namun kini, traveler yang mau masuk Tebing Keraton harus bayar tiket masuk. Harganya beda antara wisnus dan wisman.
Baru dalam hitungan bulan nama Tebing Keraton mencuat di kalangan traveler. Tempat yang berada di utara Kota Bandung ini menjadi lokasi melihat panorama kota dari ketinggian. Namun traveler bukan melihat lampu kota, melainkan hamparan Taman Hutan Raya Ir H Juanda.
Saat detikTravel berkunjung awal Agustus 2014 lalu, tak ada tiket masuk Tebing Keraton. Turis hanya perlu membayar parkir di lokasi masuk Tebing Keraton. Namun kini, sudah ada peraturan tentang diberlakukannya tiket masuk kawasan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diberlakukan sejak awal Agustus 2014 lalu, sebelum Lebaran," tutur Junaedi, staf Taman Hutan Raya (Tahura) Juanda saat dihubungi detikTravel, Senin (8/9/2014).
Harga tersebut, lanjut Junaedi, sudah termasuk asuransi.
"Jadi kalau ada kecelakaan misalnya jatuh dan sebagainya, berobat dengan biaya sendiri dulu. Kemudian uangnya diganti oleh pihak kami," tambahnya.
Peraturan baru lainnya yang berlaku di Tebing Keraton adalah soal parkir mobil. Jika awalnya mobil bisa masuk sampai parkiran paling atas, kini hanya boleh sampai Warung Bandrek. Selanjutnya ada ojek, atau turis bisa jalan kaki.
"Ini karena pengunjung Tebing Keraton makin banyak, jalannya juga kecil dan rentan. Agar keselamatan lebih terjaga," paparnya.
Sebagai bagian dari Tahura, Tebing Keraton masuk dalam wilayah Kabupaten Bandung. Berbeda dengan Curug Omas yang masih dalam wilayah Tahura namun masuk dalam Kabupaten Bandung Barat.
"Sementara untuk objek-objek lainnya yang ada di bawah, masuk dalam Kotamadya Bandung," tambahnya.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar