Tenggelamnya Kapal Titanic di tahun 1912 menjadi duka bagi dunia pelayaran. Namun, ada hikmah di balik itu yang jadi pelajaran penting bagi pelaku industri pelayaran termasuk dari Indonesia.
"Sejak peristiwa Titanic, kapal-kapal di dunia jadi lebih mengerti tentang pentingnya keselamatan penumpang di dalam kapal," kata Chief Officer atau Mualim 1 KM Kelud, Tomy Murad kepada awak media saat pelayaran KM Kelud dari Jakarta ke Medan via Batam dalam aara soft launching New KM Kelud, Jumat (14/11/2014) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelajaran dari tenggelamnya Titanic adalah tidak lengkap atau cukupnya alat-alat keselamatan dengan jumlah penumpang. Lihat saja seperti yang difilmkan, jumlah sekoci tak bisa menampung semua penumpang dan bahkan live jacket saja kurang," tuturnya.
Oleh sebab itu, Pelni memperhatikan betul tentang keselamatan penumpang di dalam kapal. Selain menyediakan sekoci yang mampu menampung jumlah penumpang dan ABK, disiapkan pula air khusus yang tersimpan di dalam sekoci. Airnya digunakan untuk minum ketika penumpang terombang-ambing di lautan dengan sekoci. Alat-alat keselamatan tersebut di KM Kelud juga tersedia di kapal-kapal Pelni lainnya.
"Sekoci lengkap, ILR lengkap dan live jacket dari kami lengkap. Kami sangat memperhatikan keselamatan penumpang," pungkas Tomy.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Bisa-bisanya Anggota DPR Usulkan Gerbong Rokok di Kereta
Takut Bayar Royalti, PO Haryanto Ikut Larang Kru Putar Lagu di Bus