Video berjudul 'I Hate Thailand' itu sudah diklik lebih dari 1,5 juta kali sejak rilis pada 18 November 2014 lalu. Namun siapa sangka, video ini dikeluarkan oleh Tourism Authority of Thailand (TAT).
"This is James, and this is my first time in Thailand. I hate this place, I hate Thailand," begitu kata seorang backpacker asal Inggris di awal video tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai dari dibelikan minuman, dipinjamkan charger ponsel, sampai tidur di rumah warga lokal. James pun sempat menjadi guru bahasa Inggris bagi anak-anak setempat. Sampai akhirnya, ada yang menemukan tas James. Rupanya tas tersebut dicuri monyet.
"I once said I hated Thailand, but that's because i didn't know Thailand well enough," kata James pada akhir video.
Judul yang 'catchy' membuat turis penasaran dan menonton video tersebut di Youtube. Ini adalah salah satu cara pemerintah Thailand menarik lebih wisatawan, seperti yang dikatakan Governor of TAT, Thawatchai Arunyik.
"Video ini diproduksi berdasarkan penelitian, bahwa proses 'unbranding' iklan menuai lebih banyak perhatian dibanding pemasaran iklan biasa," tuturnya seperti dikutip dari situs TAT, Jumat (28/11/2014).
Thawatchai menambahkan, video ini diperuntukkan kepada turis domestik maupun mancanegara. Video ini juga untuk mengingatkan, warga Thailand adalah tuan rumah yang ramah dan tidak mementingkan keuntungan semata.
"Untuk turis mancanegara, saya ingin mengingatkan bahwa keindahan Thailand bukan hanya pada pantai atau alamnya. Warga Thailand sangat baik dan terbuka untuk semua orang," tambahnya.
(shf/shf)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!