Mulai dari mengajak bule keliling kampung di Bali sampai menabung berbulan-bulan untuk ke luar negeri. detikTravel, Kamis (15/1/2015) mengumpulkan aneka kisah seru liburan remaja:
1. Mengajak bule nonton sabung ayam di Bali
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak cuma itu, mereka juga mengajak turis asing yang ditemui untuk ikut berkelana bersama mereka. Dengan mudahnya para bule ini ikutan keliling desa. Lucunya, Robi dan kawan-kawannya malah menyempatkan diri nonton sabung ayam yang sedang diadakan di tengah kampung.
"Bule itu juga ikutan nonton sabung ayam, seru deh!" ujarnya sambil tertawa.
2. Tertipu penginapan murah
Yang namanya anak remaja, pasti mencari yang murah karena keterbatasan dana. Termasuk traveler bernama Vincent. Ia liburan ke Pelabuhan Ratu bersama teman sekelas kuliahnya. Setelah mengumpulkan uang bersama, akhirnya mereka memesan penginapan via telepon.
Mengetahui harga penginapan yang murah, yaitu sekitar Rp 300 ribu per malam, mereka langsung tergoda dan memesannya. Harga tersebut bisa untuk 20 orang dan sudah termasuk makan. Siapa yang tak tergoda?
"Ternyata penginapan itu jadi rumah bordil juga. Jadi kondisinya kotor dan jelek sekali!" kata Vincent.
Tak mau tidur di kamar yang begitu jelek, ia memilih tidur di tepi pantai. Vincent bersama teman-temannya menghabiskan malam di gazebo tepi pantai dan lebih rela terkena angin pantai semalaman dibanding tidur di kamar yang kotor.
"Waktu itu sebal sih, tapi pas ingat jadi seru. Malah jadi cerita sama teman sekelas," tutupnya.
3. Naik Gunung Ciremai tak bawa tenda
Satu benda paling krusial yang harus dibawa saat naik gunung adalah tenda untuk tempat berteduh. Tapi ternyata traveler bernama Rama dan kawan-kawannya punya pemikiran lain. Dibanding bawa tenda, mereka lebih memilih bawa ponco yang nantinya bisa dibuat bivak, maklum mereka anak pecinta alam di SMA-nya.
Ternyata, di setengah perjalanan menuju Puncak Ciremai, hujan turun disertai badai. Karena tak punya tenda, mereka terpaksa membangun bivak dari ponco.
"Masalahnya tidak semua orang bawa ponco, jadi kita himpit-himpitan sambil jongkok di bawah bivak sampai hujannya berhenti," katanya sambil tertawa.
4. Makan popmie demi hemat liburan ke Singapura
Remaja identik dengan uang yang terbatas, namun bukan berarti mereka tak bisa bersenang-senang saat liburan. Demi kebahagiaan membeli aneka barang di Universal Studio Singapore dan jalan-jalan keliling Singapura, traveler bernama Baby dan teman-temannya harus berhemat.
Caranya, dengan menekan pengeluaran makan. Pagi hari, mereka makan banyak di penginapan. Sedangkan malam harinya, mereka rela hanya makan popmie yang dibawa dari rumah, keripik dan aneka makanan ringan lainnya.
"Yang penting jalan-jalan puas, lapar ya ditahan saja," katanya mantap.
5. Body rafting di Green Canyon sampai gatal
Anak muda biasanya impulsif, termasuk masalah liburan. Traveler bernama Arthur pergi liburan dadakan ke Batu Karas dan Green Canyon di Jawa Barat. Tanpa tahu arah dan belum memesan penginapan mereka pergi. Sampai Batu Karas, penginapan penuh dan mereka terpaksa tidur di depan penginapan sampai ada kamar kosong.
Selanjutnya ke Green Canyon tanpa tahu ada apa di sana. Saat ditawarkan paket rafting 4 jam, mereka setuju saja. Padahal paket rafting di sana biasanya paling lama 2 jam.
"Body raftingnya seru, pemandangannya bagus dan sepi karena cuma kita isinya. Tapi 4 jam kan lama, sampai badan keriput dan gatal-gatal kena air sungai," ujar Arthur.
6. Menabung 4 bulan demi Liburan sambil nonton konser di KL
Uang terbatas masih bisa disiasati dengan menabung. Inilah yang dilakukan oleh traveler muda bernama Faiza. Ia rela menabung 4 bulan demi liburan sekaligus nonton konser di Kuala Lumpur, Malaysia.
Selama 4 bulan itu, ia rela makan super hemat serta tidak jajan. Namun kesabarannya dibayar maksimal. Ia puas nonton konser band Korea bernama Suju. Setelah itu keliling Kuala Lumpur dan Singapura selama seminggu.
(shf/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!