Jangankan Gadget, Objek Wisata Saja Bisa Dijiplak di China

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jangankan Gadget, Objek Wisata Saja Bisa Dijiplak di China

- detikTravel
Selasa, 03 Feb 2015 08:22 WIB
Desa Replika Hallstatt di China (Youtube)
Huizhou - Soal tiru-meniru, China bisa jadi adalah jagonya. Tidak hanya bisa meniru barang branded, China bahkan bisa meniru desa di Austria dan membuat replikanya di Huizhou. Walau mirip, tapi tetap saja 'made in China.'

Setelah sebelumnya memicu kontroversi karena meniru Kota Paris, kini China kembali meniru salah satu ikon wisata di Austria. Dilansir oleh detikTravel dari Reuters, Selasa (3/2/2015) sekarang giliran desa cantik Hallstatt di Austria yang dibuat replikanya.

Proyek yang menghabiskan dana hingga USD 940 juta, atau hampir 12 triliun rupiah tersebut, menghasilkan Desa Hallstatt di Austria yang sama persis di Huizhou, Provinsi Guangdong. Upaya tersebut menunjukkan betapa ambisiusnya China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BACA JUGA: Wah, Bisa Lihat Menara Eiffel dan Kota Paris di China

Tidak tanggung-tanggung, replika Hallstatt di Huizhou juga turut menyertakan replika menara jam gereja yang merupakan ikon utama Hallstatt. Luar biasanya lagi, Hallstatt versi China juga dibuat di tepi danau, seperti desa aslinya di Austria.

Salah satu pengunjung yang bernama Zhu Bin mengatakan, ketika melangkah di tempat tersebut, rasanya seperti berada di Eropa. Semua rumah yang ada di desa replika Hallstatt juga dibuat bergaya Eropa, dengan pelataran yang luas.

Proyek ambisius yang diadakan oleh salah satu pengembang migas kenamaan China tersebut sempat menimbulkan kemarahan penduduk Hallstatt yang asli. Masyarakat Hallstatt tentu tidak rela jika desa mereka yang indah dibuat tiruannya.

BACA JUGA: Wow, Desa Wisata di China Punya Lautan Emas

Namun, perlahan sikap masyarakat Austria mulai melunak. Pemerintah setempat di Hallstatt meihat adanya peluang usaha di salah satu negara yang terkenal akan pertumbuhannya yang cepat.

Kemudian, Walikota Hallstatt, Alexander Scheutz, beserta perwakilan delegasi Austria pun datang ke Guangdong pada saat peresmiannya tahun 2012 silam. Bersama dengen Pemerintah China, Alexander menendatangani perjanjian kerjasama.

Kenyataannya, pada tahun 2005 hanya ada sekitar 50 turis China yang berkunjung ke Hallstatt di Austria. Namun setelah replika Hallstatt di China dibuka, jumlah kunjungan turis China ke Hallstatt malah meningkat jadi ribuan setiap tahunnya.

Desa Hallstatt di Guangdong dapat ditempuh selama setengah jam perjalanan dari Kota Huizhou. Pemerintah China berharap agar desa wisata Hallstatt yang merupakan replika tersebut, dapat menjadi salah satu atraksi turis yang baru.

Membicarakan Hallstatt di Austria, ternyata ada gereja tengkorak di sana. Gereja unik tersebut memajang ribuan tengkorak dan tulang manusia. Klik di sini untuk berita lengkapnya.

(sst/sst)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads