Setahun belakangan, rentetan kecelakaan pesawat terjadi di berbagai belahan dunia. Mulai dari Malaysia Airlines MH 370, AirAsia QZ8501, sampai kecelakaan TransAsia di Taiwan. Banyak traveler mengaku takut, bahkan trauma, naik pesawat karena mendengar dan mengikuti berita kecelakaan tersebut.
"Mungkin kalau kita cuma nonton berita, perasaan takut itu pasti ada," tutur psikolog Rosdiana Setyaningrum saat dihubungi detikTravel, Jumat (6/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya keluarga dekat atau teman sendiri, yang kenal dengan si korban atau yang mengalaminya langsung. Pasti traumanya lebih berat," tambahnya.
Rasa takut naik pesawat, usai masifnya berita kecelakaan beberapa waktu ini, diakui Rosdiana sebagai hal yang wajar. Bahkan trauma tersebut bisa ditujukan pada maskapai yang mengalami kecelakaan.
"Misalnya, banyak yang tidak mau naik brand airlines tertentu karena kecelakaan. Itu menunjukkan orang punya trauma terhadap suatu brand tersebut," papar Rosdiana.
Lalu, bagaimana cara menghilangkan atau menyiasati ketakutan naik pesawat? Psikolog tersebut menekankan, Anda bisa lebih berhati-hati memilih penerbangan terutama terkait cuaca.
"Lebih hati-hati soal cuaca. Cari maskapai yang juga lebih meyakinkan," katanya.
Bagaimana dengan Anda, apakah takut terbang juga? Ceritakan kisah Anda ke email redaksi@detik.travel
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum