Menikmati Penerbangan Umroh Bersama Citilink

Jeddah - Satu lagi pilihan terbang untuk traveler umroh dari Indonesia adalah dengan maskapai Citilink. Meskipun Citilink adalah low cost carrier, penerbangan jarak jauh ke Tanah Suci tetap diperhatikan kenyamanannya.

detikTravel mencoba penerbangan umroh dengan Citilink pada Rabu (10/2/2015) dengan rute Jakarta-Jeddah. Pesawat yang digunakan adalah Airbus A320-200 yang diisi sekitar 170 penumpang dari beberapa travel agent.

Pesawat berangkat pada pukul 00.05 WIB. Karena bukan pesawat besar, armada umroh Citilink ini transit 2 kali yaitu di Bandara Kuala Namu Medan dan Bandara Internasional Mumbai, India. Transit ini dilakukan untuk mengisi bahan bakar.

Konsep penerbangannya simpel. Karena ini LCC, jangan harap ada inflight entertainment yang menemani perjalanan dari Indonesia ke Arab Saudi. Namun, sepertinya itu bukan masalah.

Karena penerbangan malam, banyak traveler umroh yang memilih tidur karena umumnya mereka berusia paruh baya dan manula. Sebagian lagi melantun dzikir sembari menemani perjalanan.

Faktor kenyamanan rupanya menjadi salah satu keunggulan yang ditawarkan Citilink untuk penerbangan umroh. Untuk urusan makan sudah terjamin, meskipun ini adalah LCC.

Para penumpang mendapatkan 3 kali makan yaitu makan malam nasi goreng, makan pagi ada nasi dan ayam goreng plus sayuran. Untuk makan siang ada nasi dengan ayam bumbu teriyaki dan sayuran. Nyamm! Kopi dan teh menemani makan para penumpang.

Para pramugari tampil anggun menyesuaikan dengan traveler umroh, yaitu dengan balutan jilbab dan seragam hijau khas Citilink. Mereka cekatan melayani makan dan minum sambil tak lupa menyapa ramah tanpa penumpang.

"Makanannya enak, pramugarinya juga ramah dan cantik. Tapi penerbangannya lama ya, Mas," kata Endang (57) traveler umroh asal Cileungsi, Bogor.

Endang baru pertama kali umroh, dan penerbangan yang panjang selama 12 jam ditambah 2x30 menit waktu transit, menjadi tantangan tersendiri untuk traveler seperti dirinya. Agar tidak bosan, banyak yang mengobrol atau mengaji untuk mengisi waktu.

Toilet pesawat juga ramai diantre penumpang, terutama ibu-ibu sebagai risiko dari penerbangan yang panjang. Tak jarang pramugari mengingatkan agar penumpang tidak ke toilet dulu saat turbulensi atau menjelang mendarat untuk transit di Kuala Namu dan Mumbai.

Pemandangan lautan Samudera Hindia selepas Mumbai, akhirnya berganti gurun pasir di jazirah Arabia. Pesawat pun akhirnya mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah pukul 10.30 waktu setempat, mundur sejam dari jadwal kedatangan. Para traveler pun siap untuk melakukan umroh.

Labbaika Allahumma labbaik!

(fay/aff)