Mengenal Jessica, Co-pilot Cantik AirAsia Indonesia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisata Perempuan Inspiratif

Mengenal Jessica, Co-pilot Cantik AirAsia Indonesia

- detikTravel
Rabu, 22 Apr 2015 08:15 WIB
Jessica Jana Johan, co-pilot cantik AirAsia Indonesia (Sastri/detikTravel)
Jakarta -

Rambutnya panjang, tubuhnya semampai, parasnya cantik dengan lesung di kedua pipinya. Jessica Jana Johan bukanlah model atau pramugari. Di usia yang terbilang muda, dia sudah menjadi co-pilot AirAsia Indonesia.

Mengenakan seragam putih-hitam First Officer, Jessica Jana Johan tiba di Kantor AirAsia Indonesia sejak pukul 06.00 WIB. Sambil duduk manis, dia membolak-balik dan memberi coretan pada kertas dan berkas penerbangan hari itu.

Selasa (21/4/2015) adalah hari spesial bagi Jessica. Wanita berusia 22 tahun itu akan mendampingi Captain Dewi Meilina, yang juga wanita, dalam 'Kartini Flight' AirAsia Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini merupakan kebanggaan bagi saya, karena bisa melakukan pekerjaan yang didominasi laki-laki," tutur Jessica saat diwawancara di Kantor AirAsia Indonesia, Jl Marsekal Suryadarma, Tangerang.

Wanita cantik kelahiran Jakarta, 25 Februari 1993 itu sudah mengimpikan berada di belakang kokpit sejak kecil. Impian itu kemudian digapainya dengan mengikuti sekolah penerbangan di luar negeri.

"Begitu lulus SMA saya ke Florida untuk mengikuti Flight School. Benar-benar belajar dari nol. Sepuluh bulan sekolah untuk mendapatkan license untuk Commercial Carrier," paparnya.

Lulus dari sekolah penerbangan AS, Jessica pun kembali ke Indonesia untuk mengkonversi lisensi penerbangan AS agar bisa diterima di maskapai Indonesia. Jessica kemudian bergabung dalam tim AirAsia Indonesia, yang saat ini memiliki 2 Captain Pilot dan 6 First Officer (Co-pilot) wanita.

"Satu setengah bulan saya berstatus trainee, terbang bareng instruktur. Baru dua bulan lalu menjadi First Officer," kata Jessica.

Menjadi salah satu co-pilot AirAsia Indonesia, Jessica mengaku senang sekaligus bangga. Bagi dia, ini menjadi bukti kalau emansipasi wanita memang benar ada.

"Memang tidak mudah, tapi belum tentu wanita tidak bisa. Yang diperlukan hanya karakter profesional, on time. Lebih terbuka, dan berani mengambil tantangan," tutupnya.

(sst/sst)

Hide Ads