Dalam acara 'Peletakan Batu Pertama Pembangunan Museum Batik di TMII', turut hadir Direktur Jenderal Kebudayaan, Kepala Biro Umum Mensesneg, Kepala Yayasan Batik Indonesia, hingga Dirut TMII dan Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. Peletakan batu pertama dilakukan persis di belakang Museum Pusaka.
"Dengan adanya rencana pembangunan Museum Batik akan menambah khasanah permuseuman di TMII, dari 20 jadi 21," ujar Direktur Utama TMII, Bambang Susanto kepada rekan media di TMII, Kamis (21/5/2015).
TMII sebagai miniatur budaya Indonesia tentu akan semakin lengkap dengan kehadiran Museum Batik. Ke depannya, Museum Batik akan dibangun di belakang Museum Pusaka dan di samping Museum Dunia Air Tawar serta Museum Keprajuritan.
"Batik indonesia telah diakui UNESCO sebagai warisan tidak benda dan perlu dibuat wadah seperti museum," ujar Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Hari Widianto.
Untuk soal desain bangunan, dipilih satu yang terbaik dari hasil sayembara untuk Museum Batik. Pembangunan Museum Batik pun dimulai tahun 2015 dan direncanakan selesai pada tahun 2017 melalui tiga tahap pembangunan.
Setiap tahunnya saja, TMII dapat memfasilitasi 1.000-1.200 event budaya. Kehadiran Museum Batik di TMII tentu akan semakin meramaikan khasanah budaya di dalamnya, sekaligus dapat menarik wisman untuk makin banyak datang ke TMII.
(Johanes Randy/Fitraya Ramadhanny)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!