Fenomena aneh tersebut diberitakan berbagai media internasional dari Washington Post, New York Post, The Sydney Morning Herald, sampai International Business Times. Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Kamis (21/5/2015) masyarakat setempat kaget saat melihat jalanan di sana yang tertutup oleh jaring laba-laba.
Bahkan, rerumptan yang berwarna hijau saja sampai menjadi putih karena tertutup benang laba-laba yang tebal. Pagar-pagar kayu juga tak ikut ketinggalan. Rasanya, jaring laba-laba seperti jatuh dari langit.
Ian Watson, seorang warga setempat berbagi ceirta tentang fenomena hujan laba-laba itu. Dia mendapati rumahnya dipenuhi jaring laba-laba dan begitu pula di halaman depannya. Bukan hanya jaringnya saja, laba-laba berukuran kecil pun berkeliaran. Jumlahnya sangat, sangat banyak!
Namun ternyata, fenomena tersebut ada penjelasan ilmiahnya. Hujan laba-laba terjadi ketika kelompok laba-laba dalam jumlah besar melakukan migrasi dengan memakai teknik yang disebut 'balooning'.
Mereka akan menembakkan lusinan jaringnya sekaligus sehingga membentuk semacam parasut segitiga yang kemudian oleh angin mereka terbang ke tempat lain. Cara ini disebut lebih efektif ketimbang berjalan. Usut punya usut, ini bukan sesuatu yang aneh yang dilakukan laba-laba. Hanya saja, manusia tidak pernah menyadarinya.
Oleh sebab tulah, jaringnya jatuh ke tanah dan menutupi apa saja. Biasanya, laba-laba akan bermigrasi dengan cara tersebut saat cuaca berawan pada musim gugur dan musim semi. Laba-labanya pun tidak berbahaya bagi manusia.
Fenomena hujan laba-laba bukan kali ini pertama kali terjadi. Di Texas, AS lalu di Kota Santo Antonio da Platina, Brasil dan Kota Wagga Wagga di Australia juga pernah mengalami hal serupa. Turis pun juga menyebut fenomena hujan laba-laba, dengan nama 'angel hair' yang maksudnya rambut malaikat yang jatuh ke Bumi.
(Afif Farhan/Sri Anindiati Nursastri)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum