30 Komunitas Siapkan Wisata Alternatif di DI Yogyakarta

Yogyakarta - Bosan dengan liburan yang itu-itu saja di Yogyakarta? Sabar sedikit ya, sebab sekitar 30 komunitas se-provinsi DI Yogyakarta sudah berkomitmen untuk mengembangkan wisata alternatif yang bervariasi. Seperti apa sih?

30-an komunitas dari berbagai bidang bersama Pramuka akan mendeklarasikan dan mengembangkan pariwisata di DIY. Deklarasi ini akan berlangsung di kawasan wisata baru, di Taman Tebing Breksi, Situs Geoheritage Candi Ijo, Kecamatan Prambanan, Sleman pada tanggal 30 -31 Mei 2015

Taman Tebing Breksi berada sekitar 3 km arah tenggara kawasan Kompleks Candi Ratu Boko. Kawana ini berada di wilayah Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan. Secara geologis, daerah ini merupakan formasi batuan yang terbentuk oleh endapan vulkanik Gunung Api Purba.

"Di tempat itu, para komunitas akan melakukan Deklarasi Sinergitas Lintas Komunitas, sekaligus launching Website visitingjogja.com," Aria Nugrahadi, Ketua Panitia Penyelenggara yang juga Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata DIY, Rabu (27/5/2015).

Selain berbagai kegiatan dan atraksi kesenian kata Aria, selama 2 hari para anggota komunitas yang difasilitasi oleh Dinas Pariwisata DIY akan membuat kesepakatan bersama untuk mengembangkan dan menggali potensi pariwisata. Acara tersebut sekaligus menawarkan tujuan pariwisata alternatif selain tempat-tempat wisata yang sudah ada sebelumnya

"Kita sepakat mewujudkan semangat Jogja Gumregah seperti yang dicanangkan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, untuk bekerjasama mengembangkan pariwisata DIY," katanya.

Menurut dia, deklarasi ini akan disaksikan oleh Gubernur DIY yang sekaligus meresmikan amphitheater Taman Breksi dengan nama panggung terbuka Tlatar Seneng. Taman Tebing Breksi ini berjarak 800 meter di sebelah timur lokasi Candi Ijo yang merupakan candi tertinggi di DIY.

Di sekitar kawasan tersebut, terdapat kompleks Candi Barong, Candi Banyunibo, Candi Sojiwan, Candi Ratu Boko dan Candi Prambanan. Dengan ketinggian 310 m dpl, keberadaan Taman Tebing Breksi mempunyai keunggulan visual dengan panorama pegunungan dan lembah di sekitarnya

Dia mengatakan kawasan tersebut masuk geoheritage, batuan breksi itu berasal dari endapan vulkanik purba tersebut. Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Geologi RI Nomor 1157.K/40/BGL/2014, taman ini termasuk dalam salah satu kawasan cagar alam geologi yang perlu untuk dilestarikan.

"Daya tarik kawasan ini terutama pada saat sore hari ketika matahari tenggelam (sunset). Dari aspek lokasi, Taman Tebing Breksi sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai destinasi pariwisata baru dan bumi perkemahan Pramuka," pungkas Aria.

(Fitraya Ramadhanny/Fitraya Ramadhanny)