Kolam Lumba-lumba di Bali Diprotes Traveler Dunia!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kolam Lumba-lumba di Bali Diprotes Traveler Dunia!

Afif Farhan - detikTravel
Senin, 13 Jul 2015 14:25 WIB
Kolam lumba-lumba di 'Wake Bali Dolphins' (change.org)
Gianyar -

Baru-baru ini, media sosial heboh dengan petisi online memprotes kolam lumba-lumba di Bali yang dianggap tidak layak untuk mamalia laut itu. Kecaman pun berdatangan dan lagi-lagi permasalahan satwa dan tempat wisatanya.

Dalam penelusuran detikTravel, Senin (13/7/2015) petisi online tersebut ada pada situs change.org. Di situs itu, siapa saja bisa melakukan petisi dan kampanye terhadap suatu masalah. Salah satunya yang ramai diperbincangkan saat ini adalah mempetisi 'Wake Bali Dolphin'. Suatu atraksi wisata berupa kolam lumba-lumba di Jl By Pass Ida Bagus Mantra, Pantai Keramas, Blahbatu, Gianyar, Bali.

Petisinya sudah dilakukan sejak 4 minggu atau sekitar satu bulan lalu, oleh seorang peselancar asal Australia, Craig Brokensha. Dia berasal dari Sydney, New South Wales.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti yang ditulis Craig, 'Wake Bali Dolphin' dianggapnya sangat menyiksa lumba-lumba. Di sana hanya terdapat kolam berukuran sekitar 10 x 20 meter saja dan berisikan empat lumba-lumba.

Belum selesai, di kolam yang dirasa berukuran sempit itu, juga diisi oleh wisatawan yang datang. Wisatawan memang diizinkan untuk berenang bersama lumba-lumba sampai menyentuh dan mencium lumba-lumba, yang mana sudah merupakan paket wisatanya.

Inilah yang benar-benar ditentang dan dikecam oleh Craig, sampai-sampai membuat petisi. Craig merasa kasihan dengan lumba-lumbanya, yang mana tempat mereka adalah di alam bukan di kolam renang.

Hingga kini, petisi yang diajukan oleh Craig sudah mencapai 145.424 pendukung. Butuh sekitar 4.576 lagi, untuk mencapai angka 150.000 ribu. Anda bisa melihat petisinya di sini.

Sudah banyak traveler mancanegara yang ikut turut serta mengikuti petisi dari Craig ini. Kebanyakan dari mereka pun sependapat dengan Craig, kalau lumba-lumba di 'Wake Bali Dolphin' harus dikembalikan ke lautan.

Kasus-kasus satwa dan tempat wisata kembali jadi sorotan. Di kala wisatawan bisa senang karena dekat dan menyentuh mereka, sebagian orang menilai itu merupakan perbuatan yang salah. Bagaimana menurut Anda?

(aff/fay)

Hide Ads