Seharusnya traveler yang sedang hamil besar tidak dianjurkan naik pesawat. Seorang turis Taiwan terpaksa melahirkan di pesawat yang terbang dari Taiwan menuju Los Angeles.
Peristiwa dramatis itu pun ramai diberitakan oleh media lokal Focus Taiwan, China Post, hingga Straits Times. Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Kamis (15/10/2015) media Focus Taiwan memberitakan jika peristiwanya terjadi di pesawat maskapai China Airlines dari Taiwan menuju Los Angeles, AS pada Kamis lalu (8/10/2015).
Saat itu pesawat maskapai China Airlines tengah terbang dari Bandara Internasional Taiwan Taoyuan menuju Los Angeles di AS. Namun setelah enam jam mengudara, seorang traveler asal Taiwan yang tengah mengandung mengalami pembukaan mendadak yang ditandai dengan pecahnya air ketuban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar 30 menit sebelum pesawat mendarat di Bandara Alaska, sang bayi telah berhasil dilahirkan oleh sang ibu yang dibantu kru pesawat dan penumpang. Setelah itu barulah sang bayi dan ibu di bawa ke rumah sakit di Alaska, sementara pesawat mengisi bahan bakar dan tiba di Los Angeles lebih lama tiga jam.
Bahkan momen dramatis itu sempat direkam oleh salah satu penumpang yang bernama Amira Rajput. Video berdurasi satu menitan tersebut merekam setiap momen kelahiran sang bayi dan sempat heboh di Youtube.
Pertanyaan pun muncul, mengapa maskapai China Airlines mmebiarkan seorang traveler yang tengah hamil besar untuk terbang. Menurut pihak China Airlines, penumpang wanita yang belum mengandung selama 32 minggu akan diperlakukan seperti penumpang biasa. Umumnya wanita melahirkan setelah mengandung 40 minggu seperti diberitakan China Post.
Sedangkan untuk akta kelahiran, bayi tersebut lahir di atas zona udara AS dan di atas pesawat maskapai China. Sang ibu pun masih menunggu kepastian akan akta lahir sang bayi yang dikeluarkan pihak Rumah Sakit Anchorage Alaska.
Jika ingin melihat peristiwanya, tonton saja video di bawah ini:
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum