Betapa Beruntungnya Menjadi Pramugari

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Betapa Beruntungnya Menjadi Pramugari

Afif Farhan - detikTravel
Senin, 09 Nov 2015 12:35 WIB
Ilustrasi pramugari (Thinkstock)
Jakarta - Tak sedikit perempuan yang bermimpi menjadi pramugari. Salah satu alasannya adalah bisa jalan-jalan gratis dan melihat panorama cantik dari udara. Begini, cerita betapa beruntungnya menjadi pramugari.

Adalah Beth Blair, salah seorang pramugari asal AS menceritakan pengalaman belasan tahunnya menjadi seorang pramugari kepada BBC Travel. Seperti yang detikTravel lihat di BBC Travel, Senin (9/11/2015) ada dua alasan Blair menjadi seorang pramugari. Pertama karena melihat wanita begitu cantik ketika memakai seragam pramugari dan dirinya ingin lebih dekat melihat awan.


(Beth Blair)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun 1980-an ketika saya masih kecil dan menunggu nenek di Bandara New Orleans, saya melihat pramugari berjalan begitu anggun. Apalagi, ketika melihat mereka berbincang tentang Paris dan New York. Suatu hari saya akan menjadi mereka," begitu katanya.

Lalu soal awan, Blair pernah suatu waktu ditanya oleh kedua orangtuanya. Apa yang keindahan alam yang paling kamu suka? Saya lalu menjawab awan. Sebab, awan selalu bergerak dan bentuknya tidak pernah sama.

Beranjak dewasa, mimpi Blair pun terwujud. Dimulai dari menjadi awak kabin pada penerbangan carter, dia dapat melihat panorama lanskap alam dan lautan dari ketinggian.

Kemudian, dia lantas 'naik pangkat' menjadi pramugari pada salah satu maskapai AS. Penerbangannya bukan hanya rute domestik, tapi sampai ke rute internasional melewati beberapa negara.

"Pernah kita terbang melintasi negara Kuba. Pemandangannya sungguh cantik, yakni pulau-pulau kecil berpasir putih dikelilingi air pirus. Sesuatu yang tak pernah saya bayangkan tentang Kuba," begitu kata Blair.


(Matt Newfield/Flickr/CC-BY-ND-2.0/BBC Travel)

Soal lanskap alam di AS sendiri, Blair berujar kalau banyak destinasi-destinasi wisata yang terlihat indah dari ketinggian. Air Terjun Niagara misalnya, terlihat berbeda jika dilihat dari atas.

"Ada lagi pengalaman unik ketika pesawat hendak lepas landas di Dominika (negara kepulauan di Kepulauan Karibia-red). Bandaranya tidak besar dan dekat dengan rumah penduduk. Begitu take off, saya melihat anak-anak kecil berlari di luar bandara dan melambaikan tangan seolah berkata 'selamat jalan'," kenang Blair.

Jalan-jalan gratis ke beberapa negara dan menyaksikan bentang alam yang memesona, jadi salah satu keuntungan menjadi pramugari. Tapi bagi Blair, pramugari tak sekedar itu saja. Ada tugas berat yang harus dipikul, yakni merebut hati penumpang.


(Thinkstock)

Yang dimaksudnya adalah, pramugari harus bisa melayani para penumpang sebaik dan semaksimal mungkin. Bukan perihal mudah, karena beda orang beda pula prilakunya. Ada penumpang yang mudah mematuhi peraturan, penumpang arogan sampai-sampai penumpang yang keras kepala.

"Pramugari belajar dengan cepat untuk memasuki suasana hati penumpang, karena sering mengamati perilaku orang-orang di setiap penerbangan. Suatu ketika, pernah saya bertemu wanita yang sedih dan saya terus melayaninya. Firasat saya mengatakan, ada anggota keluarganya yang meninggal. Dan itu benar, setelah saya tahu dari penumpang yang duduk di sebelahnya bahwa anaknya baru meninggal," kata Blair.

Masih banyak pengalaman Blair bertemu dengan berbagai penumpang dengan latar yang berbeda. Selain jalan-jalan gratis, menjadi seorang pramugari dinilainya adalah pekerjaan yang menyenangkan karena banyak bertemu orang dan bisa berbuat baik.

"Kesempatan untuk membuat perbedaan akan selalu datang ketika Anda melihat ratusan wajah setiap hari," pungkasnya.

(aff/aff)

Hide Ads