Dilansir dari BBC Travel, Rabu (11/10/2015) Seoul mengalahkan Beijing, Tokyo dan kota-kota besar di Asia lainnya untuk mendapat predikat 'City Never Sleep'. Seoul pun sudah masuk dalam daftar kota tersibuk di dunia. Lindsey Galloway, penulis dari BBC Travel melakukan wawacara langsung dengan para turis atau pendatang di Seoul mengenai perihal tersebut.
"Ada semangat yang tinggi di Seoul, kota intens yang pernah saya tinggali. Saya sudah pernah tinggal di New York dan Tokyo, tapi Seoul ini berbeda. Dari wilayah perkantoran sampai pasar-pasar ramai orang dan bergerak dengan cepat," ujar Ruchika Sahai, alah seorang pendatang di Seoul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Getty Images/BBC Travel)
Yang menarik bagi Sahai, walaupun penduduk di Seoul kelihatan sibuk dan berjalan dengan cepat, mereka justru terbuka untuk turis. Artinya, mereka siap membantu jika ada turis yang bertanya dan sangat ramah.
"Orang-orang Seoul menyebut diri mereka 'Italia dari timur' dan bangga dengan itu," lanjut Sahai menjelaskan.
Taylor Evans, mahasiswa asal AS yang ikut program pertukaran pelajar di Seoul Kookmin University punya pendapat sendiri. Menurutnya, Seoul akan menjadi salah satu kota yang perekonomiannya paling kuat di dunia. Sebab, ada inovasi tiada henti di segala bidang.
"Berbagai outlet dan jenis usaha di Seoul tahu cara menarik pelanggan. Mereka berlomba-lomba dalam kreatifitas dan tidak ortodoks. Berbagai bisnis di Seoul selalu bermain dengan ide baru," katanya.
(Getty Images/BBC Travel)
Ada 10 juta lebih penduduk di Seoul. Dari pagi sampai malam, jalanan di sana dilalui banyak orang. Di pagi buta banyak yang berolahraga, lalu lanjut bekerja, kemudian pulang kantor hang out bersama teman-temannya, dan ditutup dengan larut malam pulang ke rumah. Begitulah tiap hari aktivitas di sana.
"Paling enak itu tinggal di area Hapjeong, dekat Sungai Han. Tidak terlalu sibuk dan bising, lebih santailah," kata Evans.
Kebanyakan warga Seoul memilih hidup di apartemen karena harganya lebih terjangkau daripada membeli rumah. Selain itu, tiap apartemen memiliki akses ke berbagai tempat seperti mal, salon sampai dokter gigi.
Soal transportasi, subway atau kereta bawah tanah jadi favorit warga Seoul. Rata-rata harganya cukup murah, kisaran 1.350 WON atau setara Rp 15 ribu. Kalau taksi, jalan 8 km dikenakan tarif 11.560 WON atau setara Rp 135 ribu.
Terakhir soal pariwisata, Seoul menawarkan beragam destinasi yang menarik untuk dikunjungi. Seongbuk-dong, terkenal galeri seni, butik dan rumah hanok yang merupakan rumah tradisional Korea). Suwon City, merupakan kota bersejarah di Seoul yang sudah ada sejak abad ke-16. Di sanalah terdapat Benteng Hwaseong yang elok dilihat.
"Kalau mau belanja murah meriah, datang saja ke pasar-pasar tradisional. Haga lebih terjangkau dan lebih menyenangkan," kata Evans.
(Benteng Hwaseong/Thinkstock)
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit