Pengunjung yang membeludak ini, terjadi akibat penutupan jalur pendakian di Gunung Bromo, Probolinggo. Sebab biasanya sebelum mendaki Gunung Ijen, pengunjung lebih dahulu menikmati indahnya Gunung Bromo lalu melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi.
"Besok anak-anak sudah sekolah, kita juga mulai kerja. Bromo kan tutup, jadi ya di puas-puasin dulu liburannya di sini (Gunung Ijen)," pungkas Yudianto pengunjung asal Surabaya tersebut saat berbincang dengan detikTravel di Paltuding Ijen, Minggu (3/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Total pengunjung dari tanggal 24 Desember hingga 2 Januari sudah lebih dari 15.000 orang. Naik 50 persen dibanding liburan tahun baru 2015 lalu," kata Kepala Seksi BKSDA Wilayah V Banyuwangi, Pujiadi.
(Agoes Santoso/d'Traveler)
Jumlah kenaikan tersebut juga diakui Pujiadi merupakan salah satu dampak dari ditutupnya pendakian di Gunung Bromo, Probolinggo.
"Ya, biasanya habis dari Bromo ke Ijen. Karena Bromo tutup makanya semua tumplek blek beralih ke Ijen," imbuhnya.
Meski jumlah pengunjung membludak, BKSDA tetap memperhatikan aspek-aspek keselamatan dan himbauan dari petugas Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Ijen. Jadwal pendakian ke gunung yang miliki ketinggian 2.443 meter di atas permukaan laut (mpdl) ini tetap dibuka pukul 02.00 wib, dengan batas maksimal pendakian yang ditentukan yaitu pukul 13.00 wib. Sistem buka tutup juga diberlakukan mulai pintu gerbang di area perkebunan Tamansari, Desa Jambu, Kecamatan Licin, tidak jauh dari kaki Gunung Ijen.
Pantauan detikTravel, meski gerimis sempat menghujani kawasan Gunung Ijen, kondisi itu tidak menyurutkan antusias wisatawan menghabiskan sisa liburan panjang. Pengunjung bahkan rela datang dan menginap menggunakan tenda-tenda yang telah disiapkannya.
Pengunjung Gunung Ijen didominasi oleh wisatawan domestik, sementara wisatawan mancanegara diperkirakan hanya sekitar 25 persen dari jumlah keseluruhan pengunjung yang ada. Tak hanya jejeran tenda para pendaki yang tampak memadati area lapangan Paltuding, warung dadakan yang menjajakan beragam makanan dan souvenir pun berjejer penuh sesak di pinggiran lapangan.
(Agoes Santoso/d'Traveler)
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo
Profil Menteri Haji Era Presiden Prabowo, Gus Irfan yang Hobi Sepedaan