Ditolak Jadi Pramugari, Wanita Afrika Ini Buat Maskapai Sendiri

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ditolak Jadi Pramugari, Wanita Afrika Ini Buat Maskapai Sendiri

Sri Anindiati Nursastri - detikTravel
Jumat, 05 Feb 2016 08:43 WIB
(sibongilesambo.co.za)
Johannesburg - Seorang wanita asal Afrika Selatan pernah melamar jadi pramugari South African Airways, namun ditolak. Alhasil, dia merintis usaha maskapai sendiri. Greget!

Sibongile Sambo, begitu nama wanita tersebut, pernah melamar jadi pramugari South African Airways. Namun, lamarannya ditolak karena tinggi Sibongile kurang memenuhi persyaratan.

Namun Sibongile tak putus asa. Alih-alih melamar sebagai pramugari, dia merintis maskapai sendiri bernama SRS Aviation. Ini adalah salah satu perusahaan maskapai pertama di dunia yang pendirinya adalah seorang wanita. Maskapai ini berdiri pada 2004, tak terpaut jauh dengan SusiΒ Air yang didirikan Menteri Kelautan dan Perikanan SusiΒ Pudjiastuti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip CNN, Jumat (5/2/2016), SRS Aviation tidak hanya punya pesawat namun juga helikopter dan jet pribadi untuk disewa wisatawan. Pesawatnya terbang ke berbagai destinasi di dunia termasuk AS dan Jerman.

(SRS Aviation)

"Pesawatnya bisa disewa wisatawan seharga USD 1.000 (Rp 13,5 juta), atau bisa juga jadi jet pribadi VIP menuju Amerika Serikat dengan harga USD 200.000 (Rp 2,7 miliar) ," tutur Sibongile.

Tak hanya pendirinya yang seorang wanita, tapi juga beberapa pilot SRS Aviation. Sampai saat ini, perusahaan maskapai tersebut memiliki 3 pilot wanita. Maskapai tersebut juga mendapat sertifikasi Air Operating Certificate oleh South African Civil Aviation Authority.

Perusahaan tersebut bekerjasama dengan MCC Aviation, salah satu pionir perusahaan maskapai di Afrika Selatan. Namun yang dibanggakan Sibongile adalah kemampuan wanita menerobos industri yang sampai saat ini didominasi pria.

"Yang saya banggakan adalah kami bisa menerobos industri yang pekerjanya didominasi pria. Dunia penerbangan sedang berkembang di Afrika, dan kami juga akan maju seiring berkembangnya dunia penerbangan," papar Sibongile.

(sst/fay)

Hide Ads