Galang Dana, Traveler Ini Main Alat Musik Bagpipe Keliling Dunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Galang Dana, Traveler Ini Main Alat Musik Bagpipe Keliling Dunia

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Jumat, 04 Mar 2016 16:30 WIB
Irene Robinson, traveler wanita bermain Bagpipe keliling dunia (Irene Robinson/BNPS)
London - Perbuatan mulia dilakukan oleh seorang traveler wanita Inggris. Demi menggalang dana untuk pendidikan, dia bermain alat musik Bagpipe khas Skotlandia keliling dunia.

Adalah Irene Robinson (57), asal Kota Dorset, Inggris yang melakukan tindakan mulia tersebut. Dilihat detikTravel dari situs penggalangan dana Virginmoney, Jumat (4/3/2016) Irene baru saja menyelesaikan perjalanan keliling dunianya pada Sabtu (27/2) di HMS Belfast, London.

Sebelumnya, Irene tercatat telah menyelesaikan tantangan untuk bermain alat musik Bagpipe di 7 benua berbeda. Dari mulai Asia, Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Australia, Afrika, bahkan hingga ke Antartika!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Total sudah 80.000 Km jarak yang ditempuh Irene selama menyelesaikan tantangan tersebut. Jarak itu diselesaikan hanya dalam tempo waktu 50 hari. Irene pun merasa puas akan pencapaiannya itu.

"Seluruh pengalaman ini sangat menakjubkan. Setiap lokasi yang aku datangi dan bermain musik Bagpipe sangat berkesan, dan setiap orang yang aku temui begitu mengagumkan," ujar Irene.


Irene saat bermain Bagpipe di Afrika (Irene Robinson/BNPS)

Irene bermain alat musik Bagpipe, sebuah alat musik tiup khas dari Skotlandia di setiap negara yang dia singgahi. Selama bermain Bagpipe, Irene juga mengenakan pakaian tradisional khas Skotlandia, berupa Kilt yaitu rok tenun bermotif kotak-kotak yang juga lazim dipakai pria Skotlandia, serta topi pelengkapnya.

Irene pun berfoto sedang bermain Bagpipe di beberapa landmark dunia, seperti Sydney Opera House, Patung Jesus Raksasa di Rio de Janeiro sampai Katedral Saint Basil di Lapangan Merah Moskow. Irene bahkan mengenakan kimono sambil bermain bagpipe sewaktu berkunjung ke Tokyo, Jepang.

Bahkan Irene pun bermain Bagpipe dengan semangat di benua Antartika. Meskipun saat itu suhu udara mencapai -20 derajat celcius. Semua itu dilakukan Irene demi menggalang dana yang akan disumbangkan demi kemanusiaan.


Irene saat bermain Bagpipe di benua Antartika (Irene Robinson/BNPS)

Dana yang dikumpulkan Irene nantinya akan disumbangkan ke Yayasan Royal Navy and Marines, serta ke Julia's House Children. Dana ini akan digunakan untuk pengembangan pendidikan dan kesehatan anak-anak. Sampai saat ini Irene sudah berhasil menggalang dana hingga 5.000 Poundsterling (setara Rp 112 Juta) dan masih akan terus bertambah.

Meski sama sekali bukan berdarah Skotlandia, namun Irene yang berprofesi sebagai perawat forensik cukup terampil bermain Bagpipe. Irene yang berdarah Irlandia mulai bermain Bagpipe pada usia 13 tahun, setelah melihat band Bagpipe bermain di sebuah pertunjukan.

"Aku ingin menunjukkan kepada orang-orang bahwa kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau, asalkan kamu punya sikap yang positif dan menaruh rasa cinta akan apa yang kamu lakukan," tutup Irene.

Irene mengkahiri perjalanan di HMS Belfast, London (Irene Robinson/BNPS)

(wsw/rdy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads