"Danau Toba ini kayak di Switzerland (Swiss-red) ya. Pemandangannya indah," ujar Gubernur Sumatera Utara, Erry Nuradi saat acara 'Kunjungan Forum Pemred ke Bandar Udara Silangit dalam Penerbangan Perdana Garuda Indonesia Jakarta-Silangit' di Panatapan Huta Ginjang, Kecamatan Muara, Tapanuli Utara, Selasa (22/3/2016).
Tapi, menurut Erry ada juga kekurangannya. Infrastruktur, aksesibilitas dan akomodasi di Danau Toba harus diperbaiki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erry menegaskan, harus ada sinergi antara swasta dan pemerintah agar hal-hal tersebut bisa tercapai. Jalanan yang bagus dan akses yang memadai, nantinya akan membuat pihak swasta berlomba-lomba membangun hotel atau penginapan lainnya.
"Banyak turis, lalu banyak yang beli oleh-oleh, banyak yang makan di restoran dan banyak yang keluar uang. Itu harus kita manfaatkan," kata Erry.
Dari data Kementerian Pariwisata, tercatat kunjungan turis ke Danau Toba baru sebesar 250 ribu orang. Tahun 2019, setelah adanya pembukaan penerbangan Garuda-Silangit dan pembentukan Badan Otorita Pariwisata Danau Toba, diharapkan segala permasalahan dan kekurangan danau terbesar di Asia Tenggara itu bisa diatasi.
"Satu turis, menghabiskan USD 1.000 ke Danau Toba. Kalikan saja kalau 1 juta turis, itu lebih besar dari APBD Sumatera Utara," tutupnya.
(rdy/arradf)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!