Ternyata, Pari Manta Senang Berkembang Biak di Raja Ampat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ternyata, Pari Manta Senang Berkembang Biak di Raja Ampat

Kurnia Yustiana - detikTravel
Rabu, 20 Apr 2016 15:50 WIB
Ikan pari manta (Jeff Yonover/The Nature Conservancy)
Jakarta - Wayag di Raja Ampat bukan sekadar bukit karang yang legendaris. Banyak turis belum tahu, kalau Wayag adalah lokasi berkembang biak pari manta.

"Di Wayag ada laguna, kolam, ternyata itu merupakan nursery manta pertama di Asia Tenggara. Hewan betina banyak yang hamil tiap tahunnya," kata Yusdi Lamatenggo, Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat, dalam media briefing Upaya Perlindungan Pari Manta, di Hong Kong Cafe, Jakarta, Rabu (20/4/2016).

Nursery area itu maksudnya adalah lokasi berkembang biak dan pembesaran pari manta. Hal ini diketahui dari penelitian tagging manta oleh Conservation International (CI) Indonesia bekerjasama dengan KKHL, Balitbang Kp, serta Akuarium SEA Singapura mengenai pola migrasi manta. Ikan yang diteliti dipasangi fast GPS sehingga dapat diamati pergerakannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Wayag ternyata memang memegang peranan penting untuk manta di Raja Ampat. Manta menghabiskan banyak waktu di Wayag diketahui dari tag. Hampir setiap ke Lagoon Wayag kita melihat manta bayi. Jadi kita simpulkan daerah itu digunakan untuk melahirkan dan membesarkan anak," jelas Abraham Sianipar, Elasmobranch Conservation Senior Officer CI Indonesia.

Pengawasan pun dilakukan di Laguna Wayag agar pari manta bisa terus berkembang biak dengan baik dan selamat dari para pemburu. Pari manta memang termasuk hewan langka yang tak jarang menjadi incaran para pemburu, padahal sudah ada peraturan pemerintah yang melarang penangkapan ikan tersebut.

"Nilai ekonomi manta dalam keadaan hidup begitu besar. Kalau bisa dimanfaatkan nilainya bisa sampai Rp 12 miliar. Misalnya untuk wisata diving. Orang diving melihat manta sebagai objek yang tidak terlalu banyak di dunia ini. Di negara mereka (wisman-red) nggak ada makanya mereka datang," tutur Victor Nikijuluw, Marine Program Director CI Indonesia.

Dalam studi dari O'Malley tahun 2013 menunjukkan bahwa seekor pari manta dapat menyumbang hingga 1 juta dollar AS selama hidupnya sebagai aset pariwisata. Namun jika dibunuh dan diperdagangkan, seluruh bagian tubuhnya bernilai kurang dari Rp 6 juta.

Kini, wisata diving melihat pari manta pun terus dikembangkan di Raja Ampat. Apalagi perairan sekitarnya juga begitu spesial karena merupakan satu-satunya lokasi di dunia yang menjadi rumah bagi dua spesies pari manta sekaligus, yaitu manta oseanik dan manta karang.

"Raja Ampat beruntung, tidak semua punya dua jenis manta (manta karang dan oseanik). Ini menarik hanya Raja Ampat, dua-duanya ada," ucap Yusdi.

(krn/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads