Wisata Lari Lintas Alam, Bagaimana Keamanannya?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisata Lari Lintas Alam, Bagaimana Keamanannya?

Afif Farhan - detikTravel
Kamis, 26 Mei 2016 19:15 WIB
MesaStila Challenge 2015 (Shafa/detikTravel)
Jakarta -

Ultra yang dikenal sebagai lari lintas alam merupakan wisata olahraga yang menarik. Menguji fisik melintasi jarak ratusan kilometer, sekaligus menyaksikan panorama eksotis. Keselamatannya bagaimana?

Di bulan Oktober 2016, ajang ultra dan trail yang merupakan salah satu event sport tourism yang terkenal di Indonesia siap digelar. Dalam event ini, para peserta pun akan melewati 5 gunung dengan lintasan terpanjang mencapai jarak 100 km.

Race Coordinator MesaStila Peaks Challenge, Sri Agus Budi dalam acara acara jumpa pers MesaStila Peaks Challenge di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (26/5/2016) menjelaskan beberapa poin. Salah satunya soal keamanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk ultra ini (di atas 40 km) penyeleksiannya lebih ketat. Syarat utamanya, mereka harus sudah pernah menyelesaikan kategori di bawahnya terlebih dulu," katanya.

Agus memberikan contoh, jika ingin ikut kategori ultra 100 K, maka harus sudah pernah ikut yang kategori 65 K. Lalu jika mau ikut yang 65 K, harus sudah menyelesaikan dulu yang 42 K. Tidak bisa belum pernah ikut ultra, langsung ambil yang 100 K.

"Kalau ngotot mau ikut, dia harus bawa rekaman trek record dia mengikuti ajang lari. Itu pun nanti kita pelajari dulu," kata Agus.

Setelah itu sebelum perlombaan dimulai, pihak panitia akan memeriksa perlengkapan para pelari ultra. Jangan salah, tiap pelari harus membawa perlengkapan juga selama perlombaan.

"Peserta harus membawa semua perlengkapan yang sudah dalam standar keselamatan. Beberapa di antaranya seperti jas hujan, sarung tangan dan buff," paparnya.

Kemudian di setiap check point, juga disediakan petugas media dan mobil ambulance. Perlengkapan P3K pun disiapkan di setiap titik-titik tertentu untuk para peserta.

"Selain itu, jika ada pelari yang tidak bisa menyelesaikan waktu saat menuju suatu check point maka akan kita berhentikan. Ini juga terkait pada kondisi fisiknya," ujar Agus.

Para pelari yang mau ikutan ultra, sejatinya sudah menyiapkan fisik dan mental secara maksimal. Lari ini bukan sembarang lari, karena melintasi alam, mendaki gunung dan melewati hutan belantara!

"Selama penyelenggaraan ultra di MesaStila, pengalaman kami low accident. Seleksi yang kami lakukan ketat," pungkasnya.

(aff/shf)

Hide Ads