Museum di Indonesia Terbantu Pokemon GO, Museum di AS Malah Melarang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Museum di Indonesia Terbantu Pokemon GO, Museum di AS Malah Melarang

- detikTravel
Kamis, 14 Jul 2016 17:30 WIB
Museum Nasional Jakarta mendukung penggunaan Pokemon GO (Ari Saputra/detikTravel)
Jakarta - Demam Pokemon GO memiliki dampak besar untuk pariwisata. Museum Nasional di Jakarta berpromosi dengan Pokemon GO, namun museum di Amerika ada yang malah melarangnya.

Memang bermacam-macam respons pelaku wisata dengan kehadiran Pokemon GO. Masing-masing ada alasannya tersendiri.

Museum sebagai destinasi wisata bisa muncul sebagai Pokestop dalam game Pokemon GO. Di Indonesia, Museum Nasional di Jakarta menyambut positif masuknya tempat mereka ke dalam game.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa kamu seorang pokemon master/trainer? Yuk berburu pokemon di Museum Nasional. Menambah wawasan dg cara fun! ^^" kicau Museum Nasional di Twitter Rabu (13/7) kemarin.

Kepala Humas Museum Nasional, Dedah Rufaedah Sri Handari kepada detikNews mengatakan langkah mereka untuk memanfaatkan Pokemon GO untuk mempromosikan Museum Nasional. Sambil mencari Pokemon, traveler jadi ikut melihat-lihat isi Museum Nasional.

"Kalau Pokemon itu hanya memanfaatkan tren saja untuk bagian promosi. Kita harap mereka kesini nggak cuma berburu Pokemon saja, tapi juga ikut menikmati dan menjaga koleksi yang kita punya," jelas dia.

Namun hal sebaliknya justru terjadi pada sebuah museum di Amerika Serikat. Museum mereka juga menjadi Pokestop, namun justru mereka melarang traveler bermain Pokemon GO di dalam museumnya.

Dilansir dari Reuters, Kamis (14/7/2016) museum tersebut adalah US Holocaust Memorial Museum di Washington. Pengelola museum melarang traveler bermain Pokemon GO di museum ini.

Menurut mereka museum ini untuk mengenang warga Yahudi yang menjadi korban kekejaman Nazi. Pengelola tidak suka pengunjung mondar-mandir di dalam museum menangkap Pokemon.

"Kami meminta museum ini dikeluarkan dari game," kata Direktur Komunikasi US Holocaust Museum, Andy Hollinger. (/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads