Belakangan sejumlah negara di Eropa memang tengah dilanda udara panas akibat dari angin topan yang terjadi di Benua Afrika. Tidak hanya manusia, rasa panas itu pun turut dirasakan oleh hewan di kebun binatang Roma atau disebut Bioparco di Roma.
Untuk membuat para hewan tetap tenang di bawah terik matahari yang super panas, pihak pengelola kebun binatang pun punya ide brilian. Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Jumat (15/7/2016) inisiatif tersebut berupa pemberian es krim pada hewan kebun binatang seperti diberitakan media The Local.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para penjaga memberi hewan snack beku yang terbuat dari buah dan sayur segar, tergantung dari setiap jenis hewannya," ujar Presiden dari Bioparco di Roma, Federico Coccia.
Dilanjutkan oleh Federico, bahwa es krim tersebut tidak hanya berfungsi untuk menyegarkan dan membuat para hewan tetap aktif. Di sisi lain juga membuat para hewan untuk mengasah kemampuan mencari makanannya sendiri.
"Lebih dari sekedar mendinginkan hewan dan membuat mereka tetap aktif, snack tersebut juga memperkaya lingkungan sekitar hewan dan membuat mereka untuk mengasah kemampuan mencari makan," jelas Federico.
Namun tidak semua es krimnya tampak seperti es. Untuk anjing laut misalnya, diberikan ikan segar yang baru saja dibekukan dari kulkas. Sedangkan untuk monyet diberikan buah melon beku seperti diberitakan The Telegraph.
Hal itu pun otomatis menjadi tontotan menarik bagi traveler yang berkunjung ke Kebun Binatang Roma. Lagipula sejumlah hewannya juga tampak menikmati es krim yang diberikan. Idenya sungguh segar dan patut ditiru oleh kebun binatang di Indonesia.
Setiap harinya Kebun Binatang Roma buka dari pukul 09.30-18.00 waktu setempat. Harga tiketnya adalah 16 euro untuk prang dewasa, serta 15 Euro untuk lansia dan anak di bawah umur 12 tahun. (krn/rdy)












































Komentar Terbanyak
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Darurat Bencana-Tanpa Izin Gubernur & Mendagri
Turis Asing di Kertajati Turun, Dedi Mulyadi: Penerbangannya Kan Nggak Ada
Temuan Kemenhut Soal Kerusakan Hutan Sumatera, Bukan Cuma Faktor Cuaca