Sekitar pertengahan bulan Juli kemarin, majalah internasional Travel + Leisure memberi penghargaan pada Hotel Nihiwatu Sumba sebagai hotel terbaik dunia tahun 2016. Tak tanggung-tanggung, Hotel Nihiwatu Sumba pun memperoleh skor 98,35 sebagai yang tertinggi sekaligus mengalahkan mengalahkan berbagai hotel di dunia.
Tentunya ada banyak penilaian yang menjadikan Nihiwatu Sumba sebagai hotel terbaik di dunia tahun 2016. Dalam press conference Nihiwatu di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta (18/7/2016) turut hadir Menpar Arief Yahya serta Managing Partner Nihiwatu, James McBride yang membahas prestasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah contoh yg baik pembangunan ecotourism berdasarkan environment community dan economics. Ketika kita membangun berdasarkan sustainable tourism maka akan bagus. Kita akan menjadikan Nihiwatu sebagai model. Bagaimana 1 hotel bisa membantu lingkungannya," ujar Menpar Arief Yahya.
Selain memberikan servis terbaik, pihak Nihiwatu juga merangkul dan mempekerjakan masyarakat asli Sumba di resortnya. Dampaknya, Nihiwatu juga menjadi sumber penghasilan sekaligus menghidupi masyarakat asli Sumba. Konsep ecotourism itulah yang akan ditiru dan dijadikan role model bagi hotel di Indonesia.
"Nanti kita wajibkan seluruh hotel di Indonesia untuk melakukan hal yang sama, setidaknya mirip seperti Nihiwatu. Jadikan Nihiwatu sebagai standar nasional," ujar Arief.
Dijelaskan juga, bahwa sekitar 90% karyawan Nihiwatu adalah masyarakat asli Sumba. Dalam aktivitasnya, tamu hotel juga dapat menikmati aneka wisata khas seperti memancing hingga berkuda yang dipandu langsung oleh masyarakat lokal. Nihiwatu juga membuat Sumba Foundation atau Yayasan Sumba yang membantu masyarakat dalam aspek kesehatan hingga pendidikan. Oleh sebab itu, Menpar pun berjanji untuk mempromosikan Nihiwatu dan Sumba.
Ditambahkan oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitane, bahwa hotel dengan standar ecotourism selain Nihiwatu juga ada di Bali dan beberapa kota di Indonesia. Hanya saja belum sekelas internasional seperti Nihiwatu.
"Kalau kita lihat di beberapa tempat sudah jalan tapi belum bersistem secara internasional. Misalnya Hotel Tamansari di Desa Pemuteran Bali," ujar Pitane.
Bagi Anda yang berencana liburan ke Sumba Barat dan ingin menginap di Nihiwatu, dibutuhkan biaya yang cukup lumayan. Harga menginap per malamnya dimulai dari 650 USD (Rp 8,5 juta) hingga 15.000 USD (Rp 196 juta) untuk vila yang paling mahal.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya