Kuliner Sumbar Ramaikan Momen Tour de Singkarak

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kuliner Sumbar Ramaikan Momen Tour de Singkarak

Kurnia Yustiana - detikTravel
Sabtu, 06 Agu 2016 15:55 WIB
Foto: Sate Padang (Sastri/detikTravel)
Jakarta - Soto dan sate Padang ikut meramaikan gelaran Tour de Singkarak 2016. Sebelum mulai gowes sepeda, peserta bisa mencicipi lezatnya kuliner khas Sumbar itu.

Soto dan sate Padang menjadi santapan pembuka Festival Kuliner Soto serta Sate Nusantara yang ikut meramaikan momentum TdS 2016 ini. Ajang wisata olahraga tersebut memang bisa dimanfaatkan untuk sekaligus memperkenalkan kuliner Nusantara.

"Bagus, sambil promosikan kuliner Indonesia yang enak," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, dalam rilis Kemenpar kepada detikTravel, Sabtu (6/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Arief, makanan Padang memang dikenal dengan kelezatannya. Sebut saja rendang, yang yang oleh CNN Travel dinobatkan sebagai World's 50 Best Foods dan dilaunching sejak 21 Juli 2011 itu. Rendang tercatat nomor 11 dari 50 masakan paling heboh di dunia. Namun, soto dan sate Padang juga tentu tak kalah lezat.

"Kalau soal kuliner, Padang memang harus diakui, salah satu jagoan kuliner. Rendang sudah membuktikan itu. Tetapi Soto dan Sate Padang juga cukup kuat memberi kesan kuliner enak di Indonesia," papar Arief.

Sejak tanggal 3-4 Agustus, semua kuliner lezat tadi langsung disuguhkan kepada peserta TdS yang sudah tiba di Padang. Di Festival Kuliner Soto serta Sate Nusantara 2016, sudah ada 30 booth makanan yang berjejer di sepanjang Jalan Samudera di tepi Pantai Padang.

"Kami memang sengaja mengangkat festival kuliner di tengah event sport tourism berskala internasional seperti Tour de Singkarak. DuaΒ­-duanya saling melengkapi. Promosinya jadi efektif," terang Raseno Arya, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Persona Kemenpar.

Soto dan sate dipilih karena selain kaya bumbu serta citarasanya yang nendang di lidah, dua kuliner itu telah masuk daftar 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia (IKTI). DuaΒ­-duanya juga bisa dinikmati di segala suasana, mulai sarapan, makan siang sampai makan malam.

Kedua kuliner itu mudah dibuat, mudah dimasak, siapa saja bisa asal mau. Sehingga kalau mau dikembangkan ke luar negeri Soto itu bisa menyaingi Tom Yam di restoran-Β­restoran Thailand. (krn/krn)

Hide Ads