Popularitas game Pokemon GO memang membuat sejumlah tempat wisata ramai oleh traveler yang berburu Pokemon. Namun di satu sisi, ada beberapa tempat yang tidak sepantasnya menjadi ladang perburuan Pokmeon. Misalnya seperti lokasi tragedi yang kelam.
Belakangan, sejumlah traveler 'pemburu' Pokemon pun mulai bermunculan di Museum Genosida Tuol Sleng di Phnom Penh, Kamboja. Dilansir detikTravel dari Reuters, Jumat (12/8/2016) pihak pengelola pun mengambil langkah tegas untuk mem-ban Pokemon Go di area museum sejak Rabu kemarin (10/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarahnya, dahulu Museum Genosida Tuol Sleng merupakan bekas SMU yang digunakan sebagai penjara pada rezim Khmer Merah dari tahun 1975-1979. Sebanyak 20 ribu tahanan diketahui dibunuh secara keji di lokasi tersebut.
Larangan main Pokemon GO (Samran Pring/Reuters) |
Setelah tumbangnya Khmer Merah, bekas sekolah itu pun diubah menjadi Museum Genosida Tuol Sleng. Traveler pun bisa mengenang tragedi serta kesedihan yang ada. Tapi agaknya hal itu tidak berlaku untuk para turis yang asyik berburu Pokemon.
Pelarangan game Pokemon GO juga ditandai dengan tanda larangan yang dapat dijumpai di sejumlah area museum dalam bahasa setempat dan Inggris. Keputusan itu pun turut didukung oleh wisatawan yang datang berkunjung.
"Ada begitu banyak emosi dan sejarah di sini," ujar seorang turis Prancis, Marianne Kauffmann.
Selain Museum Genosida Tuol Sleng, Museum Holocaust di AS juga melarang game Pokemon GO di area museum. Di satu sisi, tak sedikit juga taman rekreasi di dalam dan luar negeri yang menggunakan game Pokemon GO sebagai bentuk promosi wisata. (rdy/rdy)












































Larangan main Pokemon GO (Samran Pring/Reuters)
Komentar Terbanyak
KGPH Mangkubumi Bantah Khianati Saudara di Suksesi Keraton Solo
Keraton Solo Memanas! Mangkubumi Dinobatkan Jadi PB XIV
Drama Menjelang Penobatan Raja Baru Keraton Solo