Atas undangan Kementerian Pariwisata dan Pemkab Buton, detikTravel bersama sekitar 20 media dari Jakarta ikut merasakan kemeriahan Festival Budaya Tua yang berlangsung di Alun-alun Takawa Pasarwajo, Buton. Sekitar ribuan pengunjung memadati festival yang sudah berlangsung kali ke-4 ini.
"Diharapkan festival ini menarik wisatawan dalam dan mancanegara, untuk melihat budaya kita. Juga sebagai bukti bahwa kita (Buton) menjaga dan melestarikan budaya," ujar Bupati Buton, Samsu Umar Abdul Samiun dalam sambutannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya adalah acara Kandea-kandea, semacam makan bersama. Tempat makannya unik, yakni bernama talang yakni nampan berkaki.
Suguhan kulinernya pun menggoyang lidah. Ada ikan dole berupa ikan kecil-kecil dan ditumbuk dengan kelapa. Lalu ayam nasuwolio yang bentuknya ayam goreng juga dengan kelapa. Kue-kue tradisional dari bolu sampai baruasa juga lengkap. Sungguh kenyang!
Kemudian adalah acara puncaknya, tarian kolosoal oleh 10.000 orang. Lokasinya berada di depan panggung dan para penonton bisa melihat dari ketinggian.
Ada 3 tarian yang ditampilkan, yaitu Lumense, Potimbe dan Ponare. Tiap tarian punya makna, gerakan dan kostum yang berbeda-beda. Satu tarian bisa dilakukan ratusan orang.
Paling menarik adalah tari Lumense. Tarian ini bermakna pengusiran mahluk halus yang dilakukan dengan menebas pohon pisang. Tari Potimbe pun seru dilihat, karena inilah tarian perang dengan pedang dan tombak yang besar-besar.
"Festival ini sangat menarik, bikin saya merinding," kata Sekretaris Kementerian Pariwisata, Ukus Kuswara.
Sampai jumpa di Festival Budaya Tua Buton tahun depan!
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Suhu Bromo Kian Menggigit di Puncak Kemarau