Reog Ponorogo Menggoyang Filipina

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Reog Ponorogo Menggoyang Filipina

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Senin, 29 Agu 2016 16:30 WIB
Ilustrasi Reog Ponorogo (Rachman Haryanto/detikcom)
Manila - Traveler tentu mengenal Reog Ponorogo yang khas Jawa Timur. Atraksi budaya Indonesia itu pun sempat ditampilkan di Filipina dan diambut antusias.

Reog Ponorogo benar-benar memberikan kejutan di Filipina. Sebanyak 30 reog yang dikirim oleh Kementerian Pariwisata, KBRI Manila, Pemda Ponorogo dan KJRI Manila menabur pesona di University Of Mindanao, Davao City, 20-23 Agustus dan Mall Of Asia Manila 24-27 Agustus 2016.

Menurut Endah Rahmi Yuliarti dari KJRI di Manila, masyarakat Filipina benar-benar terpukau dengan atraksi kesenian asal Jawa Timur yang menggigit topeng raksasa itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu bukti, tim kesenian Reog Ponorogo berhasil mempesona ribuan warga Davao Filipina yang mengerumun dam menonton hingga sepanjang 2,5 kilometer di hari perdana sampai hari terakhir.

"Acaranya sangat meriah banget, diawali pada tanggal 21 Agustus 2016 mereka berpartisipasi dalam kegiatan parade yang biasa disebut di Filipina dengan sebutan Kadayawan. Lokasinya di kota Davao. Mereka penuh sesak, acara ini sendiri bermakna sebagai wujud syukur rakyat Davao atas hasil panen di wilayah mereka. Makin terhibur dan meriah saat Reog tampil," ujar Endah lewat rilis Kemenpar yang diterima detikTravel, Senin (29/8/2016)

Endah membeberkan, tak sedikit banyaknya permintaan foto dari warga Davao dengan penari reog maupun pendukung reog lainnya seperti Jantilan, Warok, dan Barongan Dadak Merak.

Reog tampil tidak sekali, namun hampir satu pekan. Dimulai pada tanggal 21 Agustus di Davao Filipina lewat Parade Seni Budaya Kadayawan sepanjang 2 kilometer. Di isi oleh penari dan pemain musik berjalan, alat musik dan sound system menggunakan mobil truk.

Selain itu ada workshop interaktif di University Of Mindanao yang menggelar general lecture Indonesia and Philipines art and culture.

Seperti diketahui, Filipina bisa juga dibidik sebagai pasar yang potensia, seperti halnya Singapore dan Hongkong. Karena turis China dan Korea yang terbang ke Cebu Island cukup besar setiap harinya. Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Asia Tenggara, Rizki Handayani mengucapkan terima kasih atas atas kerjasama yang kompak ini dari semua pihak.

"Indonesia menargetkan mampu menjaring 275.000 wisatawan mancanegara (wisman) asal Filipina sampai tutup tahun ini. Kami menggenjot promosi pariwisata di Filipina karena tahun 2016 ini target kunjungan wisman Filipina ke Indonesia dinaikkan lebih tinggi menjadi 275.000 wisman. Sedangkan realisasi kunjungan wisman Filipina ke Indonesia tahun 2015 sebanyak 143.538 orang sepanjang tahun," ujar Kiki.

Duta Besar RI untuk Filipina Johny Lumintang mengaku senang dengan antusias yang didapat dari pagelaran reog. Kata dia, pihaknya baru melihat begitu sumringahnya rakyat Filipina dengan reog yang ditampilkan di berbagai kesempatan dan acara.

Kata Johny, acara hari kedua diisi dengan penampilan Reog Ponorogo dalam International Conference on Indonesian and Philippines Art culture and languages, dalam acara ini tari reog berperan sebagai tari pembuka dan penutup. Sedangkan hari ketiga, giliran SM Mall of Asia di kota Manila yang mendapatkan kesempatan untuk melihat kebudayaan dan kesenian reog.

"Ini merupakan Mall terbesar di Filipina. Kesenian Reog tampil memukau para pengunjung Mall dengan keindahan tarian mereka, kita bangga punya kekayaan budaya dan alam yang tidak ada tandingannya, terima kasih kepada semua pihak termasuk Kemenpar," ujar Johny.

Menteri Pariwisata Arief Yahya merasa yakin bahwa pasar Filipina bakal terbuka, khususnya setelah September 2016 nanti Lion Air mulai terbang dari Manado-Davao PP. Selain itu, akan dirintis juga rute penerbangan Manado-Cebu Island yang merupakan salah satu ikon wisata bahari di Filipina tersebut.

"Ingat, ada 1 juta wisatawan Korea yang terbang ke Cebu Island setiap tahunnya. Itu baru Korea, masih ada Hongkong, Taiwan, Macau, dan Jepang yang juga berpotensi, karena jaraknya tidak terlalu lama ditempuh. Jumlah itu sudah lebih besar dari wisman Korea plus Jepang ke Indonesia. Kita menjaring di kolam penuh ikan di Filipina," tutup Arief.

(wsw/rdy)

Hide Ads