Untuk keempat kalinya, Tour de Siak (TDSi) kembali digelar di Kabupaten Siak. Ajang balap sepeda yang terbuka untuk pebalap dari dalam dan luar negeri ini akan berlangsung 17-22 Oktober 2016.
"Terdiri dari 4 etape, total jarak ada 543 km," ujar Esthy Reko Astuti, Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar dalam jumpa pers Tour de Siak di Gedung Sapta, Jakarta, Kamis (13/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya ada Etape III sejauh 154,18km dengan rute Kota Siak-Bungaraya-Sabak Auh-Sungai Apit-Kota Siak. Dan terakhir, Etape IV, pebalap akan melewati jalanan berliku di Kota Siak dengan jarak 82,28 km.
Jalur yang akan ditempur pebalap TDSi ini tantangannya berbeda dengan Tour de Singkarak yang digelar di Sumbar Agustus lalu. Siak memang tidak terletak di dataran tinggi sehingga udaranya terasa lebih panas, beda dengan jalur TdS yang di sekitar perbukitan. Lalu, TDSi ini rutenya didominasi dengan jalanan yang rata.
"Para pebalap senangnya adalah tantangan, panas, ada angin kencang," kata Bupati Siak, Syamsuar.
Lintasan balap sepeda dengan total hadiah Rp 750 juta ini cenderung lurus, datar dan lebar. Sekilas mungkin terdengar mudah, namun kalau jalan lebar dua jalur tekanan anginnya tinggi.
Pebalap butuh tenaga ekstra untuk 'membelah' angin sampai finish. Ada pula sejumlah jembatan yamg harus dilewati yaitu Jembatan Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah, Jembatan Sultan Syarid Hasyim dan Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah.
"Akan melewati jembatan juga. Sekarang ada tiga jembatan. Kemudian di sana melewati sawit, suasananya agak berbeda dengan Sumbar," ucapnya.
Keseruan TDSi tak hanya balapannya saja. Sejumlah acara lain juga digelar untuk menarik pengunjung. Seperti lomba foto, bazar ekonomi kreatif, fun bike dan parade atlet, parade gasing dan tampilan 2.000 kompang.
TDSi termasuk salah satu cara untuk mempromosikan pariwisata daerah setempat. Sejak mengadakan TDSI jumlah wisatawan ke Siak disebut-sebut terus bertambah.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum