Mulai dari proses penerimaan bahan baku mentah dari vendor, penyimpanan, pengolahan sampai pendistribusian makanan, semua dilakukan oleh pihak Aerofood ACS dengan profesional. Kesegaran dan kenikmatan makanan di pesawat pun jadi jaminannya.
Untuk mengenal alur pembuatan makanan pesawat dari hulu ke hilir, detikTravel pun diundang langsung ke dapur Aerofood ACS di Cengkareng, Rabu (30/11/2016). Berikut adalah beberapa tahapan pengolahan makanannya:
1. Penerimaan barang
|
Foto: Johanes Randy
|
Selain dilihat kualitasnya, juga ada orang dari quality control yang mencatat distribusi barang lewat catatan. Jadi hanya bahan baku dengan kualitas baik yang bisa masuk untuk diolah jadi makanan pesawat.
2. Penyimpanan di gudang
|
Foto: Johanes Randy
|
Namun, untuk sayuran, buah dan daging akan ditaruh di ruang pendingin bertemperatur rendah. Tujuannya adalah untuk menjaga kulitas dari bahan baku yang akan diolah menjadi makanan.
Ketika akan digunakan, barulah bumbu masak dikeluarkan dari gudang penyimpanan. Begitu juga dengan sayur dan bahan baku mentah lainnya dari ruang pendingin.
3. Proses pencucian perkakas makan
|
Foto: Johanes Randy
|
"Ini ruangan untuk cutlery, alat-alat makan. Lihat saja ada banyak garpu sama pisau, nanti dijadikan satu dan dibungkus plastik," ujar Head Marketing Communication Aerofood ACS, Wulandari yang turut memandu rekan media.
Tampak juga sejumlah pegawai yang bertugas untuk menaruh pisau dan garpu di atas sebuah ban berjalan. Di ujungnya sudah menanti mesin pembungkus otomatis.
4. Pengolahan makanan
|
Foto: Johanes Randy
|
"Kita perhari udah hampir 35 ribu porsi, dan kita dari tahun 1974 sebagai pelopor (katering pesawat - red) dan masih yang terbesar saat ini," ujar Wulandari.
Hebatnya Aerofood ACS juga tidak hanya membuat makanan untuk Garuda Indonesia, tapi juga sejumlah maskapai asing lainnya yang mendarat di Bandara Soekarno Hatta. Untuk itu mereka juga mempekerjakan empat koki ekspat dari sejumlah negara demi keotentikan rasa.
5. Penataan makanan atau dishing
|
Foto: Johanes Randy
|
Mulai dari lauk daging sampai sayuran dan nasi, semua ditakar dengan begitu presisi dalam satu piring atau wadah. Agar tidak kurang atau lebih, setiap porsi makanan pun ditimbang terlebih dahulu untuk memastikan beratnya sama.
6. Pendinginan
|
Foto: Johanes Randy
|
"Prosesnya itu tergantung dari jam keberangkatan pesawat, biasa makanan kita siapkan 12-18 jam sebelum keberangkatan, jadi masih fresh," jelas Wulan.
Proses pendinginan ini pun tidak hanya dilakukan setelah makanan siap, namun juga setelah makanan ditata di atas nampan atau tray. Tujuannya tentu adalah untuk menjaga kesegaran makanan semaksimal mungkin dari proses pembuatan hingga makanan didistribusikan sampai pesawat.
7. Penataan di nampan atau tray
|
Foto: Johanes Randy
|
Setelah itu, setiap nampan akan digiring dengan menggunakan roda berjalan dan dimasukkan ke holding room. Sedangkan untuk makanan seperti daging ditaruh ke oven agar tetap terjaga panasnya.
8. Holding dan pendistribusian ke pesawat
|
Foto: Johanes Randy
|
Di holding room, petugas akan memasukkan setiap rak berisi makanan ke dalam truk Aerofood ACS yang telah bersiap di belakang gedung. Setelah semua pesanan makanan ditaruh di dalam truk, baru akan diantarkan ke lading deck sebelum dipindahkan ke pesawat.
Sesampainya di pesawat, pramugari atau cabin crew akan menaruh makanan yang sudah siap di ruang penyimpanan kapal. Saat akan disuguhkan, makanan baru akan dipanaskan dan dihidangkan langsung untuk para penumpang.
Mengetahui alur pembuatan makanan yang panjang dari katering sampai pesawat, membuat traveler sadar bahwa ada banyak pihak yang terlibat dalam proses penyediaan makanan pesawat. Nama baik dan kualitas menjadi jaminannya.
Halaman 2 dari 9












































Komentar Terbanyak
Foto Tumpukan Kayu Gelondongan di Pantai Padang dan Danau Singkarak
Temuan Kemenhut Soal Kerusakan Hutan Sumatera, Bukan Cuma Faktor Cuaca
Turis Asing di Kertajati Turun, Dedi Mulyadi: Penerbangannya Kan Nggak Ada