Agustus: Bom Bangkok, Pukulan Pariwisata Untuk Thailand

Seperti sebelumnya, tahun ini perhelatan Dieng Culture Fest 2016 kembali digelar untuk yang ketujuh kalinya. Festival budaya yang digelar pada 5-7 Agustus kemarin ini pun tumpah ruah oleh wisatawan.

Dieng Culture Fest dimaknai dengan prosesi ruwatan dan upacara pemotongan rambut anak gimbal di pekarangan Candi Arjuna oleh para pemuka adat setempat.

Selain menghadirkan kegiatan budaya, malamnya Jazz Di Atas pun turut digelar untuk menghibur traveler di pelataran Candi Arjuna. Nyaris tidak ada tempat kosong!

Pada Jumat, 8 Agustus 2016, serangkaian peristiwa bom kembali terjadi. Namun bukan di dalam negeri, melainkan di Bangkok. Akibatnya, pihak KBRI Bangkok pun sampai mengeluarkan imbauan bagi WNI dan traveler Indonesia di Negeri Gajah Putih untuk meningkatkan kewaspadaan.

Sebelumnya, diberitakan serangkaian ledakan bom yang mengguncang berbagai lokasi berbeda di Thailand. Menyebabkan empat orang tewas dan sedikitnya 21 orang luka-luka. Beberapa orang di antaranya merupakan warga negara asing.

Otoritas Thailand mencatat ada delapan ledakan yang mengguncang empat lokasi berbeda pada Kamis (11/8) malam dan Jumat (12/8) waktu setempat. Empat ledakan bom mengguncang Hua Hin, yang berjarak 200 kilometer dari Bangkok, di dua lokasi berbeda. Dunia pariwisata Thailand sangat terpukul atas kejadian ini, karena bukan sekali ini saja pariwisata Thailand diganggu serangan bom.

Pihak Kemlu sebelumnya menyatakan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam peristiwa ini. Menurut Kemlu saat ini terdapat 3.600 WNI yang berada di Thailand. Mereka rata-rata mahasiswa, pelajar dan kalangan profesional.

Seiring dengan ditetapkanya Danau Toba sebagai satu dari 10 destinasi prioritas, sejumlah acara budaya pun turut digelar untuk memperkenalkan pesonanya. Salah satunya lewat Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba 2016 pada 20-21 Agustus lalu.

Dinamakan demikian, karena momennya juga masih berdekatan dengan perayaan Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus. Acara karnaval budaya pun kian meriah dengan hadirnya Presiden Jokowi.

Selain diramaikan oleh karnaval, acara pun turut dimeriahkan dengan pertunjukan musik di panggung terapung yang bertempat di Pantai Bebas, Parapat, Kabupaten Simalungun. Dimeriahkan oleh Edo Kondologit, JFlow, Tohpati, Oppie Andaresta dan ditutup dengan penampilan grup musik Slank.

Setelah ramai dibicarakan sejak tahun lalu, jembatan kaca terpanjang dan tertinggi di dunia resmi dioperasikan di China pada hari Minggu (20/8). Butuh nyali ekstra untuk melewatinya!

Berlokasi di Zhangjiajie, Provinsi Hunan, China, jembatan tersebut telah memecahkan rekor dengan panjang 430 meter dan tinggi 300 meter. Dengan begitu, jembatan kaca Zhangjiajie ini bahkan mengalahkan Grand Canyon Skywalk di AS yang panjangnya 21 meter dan tingginya 219 meter dari tanah. Juga mengalahkan Glacier Skywalk di Alberta, Kanada yang panjangnya 35 meter dan tingginya sedikit kurang dari 300 meter.

Selain itu, jembatan kaca tersebut juga memiliki lebar hingga enam meter dan menggantung di ketinggaian 300 meter pada salah satu jurang di Taman Nasional Tiananmen. Jembatan itu juga berlokasi di Taman Nasional yang jadi setting film fiksi Avatar. Wow!

Secara bahan, jembatan itu tercipta dari 99 kaca jendela yang terbagi menjadi tiga lapis kaca transparan. Jembatan tersebut juga mendapat 10 rekor dunia untuk desain dan proses pengerjaannya. Bukan main-main.

Yang membuatnya makin menarik adalah lantai jembatan yang akan terbuat dari kaca. Meski tidak sepenuhnya, tapi tetap bisa membuat wisatawan bergidik ngeri saat menengok ke bawah.

Dari segi keamanan, jembatan kaca itu pun sudah dites kekuatannya. Awal tahun ini sejumlah petugas sempat memukul lantai jembatan dengan martil hingga melewatinya dengan truk berisi penumpang. Jadi traveler tidak perlu khawatir.

Harga tiket untuk melewati jembatan kaca itu adalah Rp 264 ribu. Terpisah dari biaya masuk ke area Taman Nasioanal Zhangjiajie sebesar Rp 22 ribu.