Dilihat dari situs resmi Pemkab Banyuwangi, kabupaten yang berjuluk Sunrise of Java ini memiliki 60 festival dan event sepanjang tahun 2017. Beberapa di antaranya seperti Festival Jeding Rijig (toilet bersih), Kebaya Festival, Festival Sastra, Banyuwangi Agro Expo, Banyuwangi International BMX, Banyuwangi Beach Jazz Festival, Festival Gandrung Sewu dan masih banyak lagi.
Dalam kunjungan ke kantor detikcom di Jakarta Selatan sore kemarin, Rabu (11/1/2017) Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan tentang pentingnya festival yang terkait dengan pariwisata dan kebahagiaan masyarakatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anas menambahkan, festival membuat banyak orang-orang turun tangan dan saling bekerja. Ada kelihaian dan bakat yang tersalurkan, yang mana memberikan panggung bagi sebagian orang. Serta yang menyaksikan, juga menjadi sebuah hiburan.
"Tidak ada festival, orang-orang akan sumpek," kata Anas.
Jika dilihat dari tahun ke tahun, tampaknya selalu saja ada festival atau event dengan tema yang baru di Banyuwangi. Anas mengaku, selalu ada ide-ide baru dan kreatif dari masyarakat Banyuwangi untuk membuat suatu festival.
Peran Pemkab pun tidak ketinggalan untuk mendorong dan mempromosikannya. Di lain sisi, wisatawan turut berdatangan ke Banyuwangi untuk menyaksikannya.
"Kita selalu membuat festival baru dengan ide-ide baru. Kegiatan toilet bersih saja saya jadikan festival," celetuknya. (aff/krn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum