Kegiatan ini mempersembahkan keragaman budaya bangsa Indonesia. Mulai dari tarian, kuliner, dan musik asal Indonesia sangat disukai warga Australia. Baik yang pernah maupun belum mengunjungi Indonesia.
Amelia, pelajar asal Inggris, menjelaskan sangat terhibur dengan festival ini. Dia pun tertarik untuk mengunjungi Indonesia. "Saya jadi ingin ke Indonesia," ujarnya yang tinggal di Melbourne kepada detikTravel, Sabtu (21/1/2016) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Australia juga dapat menikmati 12 food fendor yang menjajakan makanan khas Indonesia. Sambil menikmati atraksi budaya dan musik Tanah Air. Bahkan mereka yang tertarik dapat memesan langsung liburan mereka ke Indonesia.
Visit Indonesia Tourism Manager Kementerian Pariwisata, Emil Hardy Ridwan menjelaskan alasan memilih St Kilda Beach sebagai tempat festival. Salah satunya karena St Kilda merupakan pantai utama di Kota Melbourne.
"Banyak orang Australia yang pergi ke pantai, sebagai pantai utama di Kota Melbourne, pantai inilah yang paling banyak dikunjungin," ujarnya.
Pengunjung bahkan baik dari Melbourne maupun dari luar kota, sehingga Melbourne menjadi target pasar promosi wisata Kemenpar. Dalam ajang ini, warga Australia diperkenalkan dengan kuliner, seni, dan budaya Indonesia. Kegiatan ini juga berbarengan pada ajang Australia Open 2017, yang merupakan seri dari Grand Slam.
"Banyak pengunjungnya (Australia Open) menjadikan Melbourne magnet bagi warga Australia," kata Emil.
Untuk kepentingan itu, Kemenpar ingin menampilkan branding Wonderful Indonesia pada berbagai media promosi selama festival. Termasuk menyediakan booth dengan desain dan dekorasi Wonderful Indonesia.
Promosi pada kegiatan diharapkan dapat meningkatkan citra wisata Indonesia di mata masyarakat Australia. Sehingga dapat berkontribusi pada meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya dari Australia ke Indonesia.
Atraksi dari Malang Amore Festival juga menjadi sasaran foto para pengunjung. Mereka rela menunggu untuk bergantian dapat kesempatan foto bersama senimannya. Mereka juga dapat menikmati lezatnya menu kuliner dari 12 food vendor yang hadir. Beberapa bahkan menggelar demo masak khas Indonesia.
Penutup acara diisi dengan pertunjukan musik rege dari Marapu Band. Selama dua jam, band asal NTT ini membuat atmosfir St Kilda Beach menjadi hangat dan meriah. Deretan lagu rege populer, lagu karya sendiri, hingga lagu khas daerah dibawakan vokalis band Anton Pekabanda. Berkali-kali dia diminta tidak jadi menyudahi penampilannya. Hingga total tampil di panggung pinggir pantai ini sekitar dua jam.
"Kita ingin menunjukan ciri khas rege dari NTT kepada warga Australia," ujar Manajer Merapu Band, Arnold Mariani. Arnold menjelaskan musik rege yang kental budaya lokalnya ini menjadi pintu masuk kepada pendengar asing.
Tidak hanya warga lokal yang menikmati festival yang masih dilanjutkan besok hari. Warga Indonesia yang tinggal di Australia pun jadikan festival ini sebagai ajang berkumpul. Mereka rela datang dari luar kota untuk menikmati festival yang berlangsung dua hari ini.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Pesona Patung Rp 53 Miliar di Baubau, Sulawesi Tenggara Ini Faktanya!
Buntut Insiden Pembakaran Turis Malaysia, Thailand Ketar-ketir