Incar Turis Indonesia, Mongolia Buka Pusat Informasi di Surabaya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Incar Turis Indonesia, Mongolia Buka Pusat Informasi di Surabaya

Rois Jajeli - detikTravel
Senin, 23 Jan 2017 19:26 WIB
Incar Turis Indonesia, Mongolia Buka Pusat Informasi di Surabaya
Pembukaan pusat informasi Mongolia (Rois/detikTravel)
Surabaya - Mongolia berusaha menarik wisatawan dari Indonesia untuk berkunjung ke negeri di pedalaman Asia Timur ini. Mereka membuka pusat informasi di Surabaya.

"Pusat informasi ini akan memainkan peran penting dalam memperkenalkan Mongolia ke masyarakat Indonesia dan orang asing yang tinggal atau mengunjungi Surabaya," kata Duta Besar Mongolia untuk Indonesia dan ASEAN, Shagdar Battsetseg saat peresmian Pusat Informasi Mongolia di Konsul Kehormatan Mongolia di Gedung Gozco, Jalan Raya Darmo, Surabaya, Senin (23/1/2017).

Mongolia adalah negara yang terkurung daratan di Asia Timur. Di sebelah utara berbatasan dengan Rusia. Sedangkan di selatan dengan China. Mongolia memiliki empat musim dan suhu udaranya terendah mencapai -34 derajat Celcius dan saat musim panas bisa mencapai 38 derajat celcius.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mongolia adalah negara ke-19 terluas di dunia, namun jumlah penduduknya hanya sekitar 3 juta orang. Justru, jumlah hewan peliharaannya lebih banyak dari jumlah penduduknya yakni, 76 juta yang di antaranya 50 persennya adalah kuda.

"Di Mongolia tidak ada pantai. Tapi banyak destinasi wisata alam yang bisa dikunjungi seperti gurun, padang pasir, padang rumput, seni, tradisi, budaya dan gaya hidup masyarakat Mongolia," tuturnya.

Dia sambil menambahkan, di Mongolia aman dan masyarakatnya juga bisa menerima tamu dari warga negara asing. "Pintu rumah pun tidak dikunci," tuturnya.

Jumlah wisatawan dari Indonesia selama tahun 2015 sebanyak 500 orang. Kemudian pada tahun lalu meningkat menjadi 600 orang. Tahun ini ditargetkan jumlah wisatawan dari Indonesia sebanyak 800 orang.

"Kunjungan orang Indonesia ke Mongolia masih sedikit. Dibandingkan dengan Australia, yang per bulan orang mengurus visa mencapai sekitar tiga ribu orang," terangnya.

Battsetseg menerangkan, hubungan antara Mongolia dan Indonesia hingga saat ini sudah terjalin 60 tahun. Mongolia mendirikan Kedutaan Besar Mongolia di Jakarta pada 2014.

Menurutnya, banyak pejabat negara Indonesia yang berkunjung ke Mongolia untuk menunjukkan hubungan persahabatana kedua negara seperti Presiden Soekarno hingga Presiden SBY. Sedangkan tahun lalu, Wapres Jusuf Kalla juga mengunjungi Mongolia.

Ia berharap, dengan hadirnya Pusat Informasi Mongolia di kantor Konsul Kehormatan Mongolia di Surabaya, serta kehadiran Pusat Kebudayaan Mongolia di Tanjung Lesung, Banten sejak akhir tahun lalu, dapat mendongkrak kunjungan wisatawan dari Indonesia.

"Kita berharap Mongolia dengan cepat menjadi tujuan wisata yang sangat eksotis dan tidak lazim bagi orang Indonesia," tandasnya.

Sementara itu, Konsul Kehormatan Mongolia di Surabaya, Tjandra M Gozali menambahkan, ruangan pusat informasi di konsul kehormatan tidak terlalu luas. Karena pihaknya mengandalkan akses online.

"Memang ruangannya kecil. Zaman serkarang kan zaman internet. Pusat informasi kita lengkapi dengan akses online yang dapat digunakan oleh para pelajar atau mahasiswa Indonesia, wisatawan potensial atau pengusaha untuk mempelajari bahasa, sejarah, lingkungan, bisnis dan peluang investasi di Mongolia," tambah Tjandra. (roi/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads